Program Makan Bergizi Gratis
Bentuk Dua Tim Investigasi Kasus Keracunan MBG, BGN Libatkan Polri, BIN, BPOM hingga Ahli Independen
Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menyebut, tim pertama berasal dari internal BGN yang bekerja sama dengan sejumlah instansi negara.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) menindaklanjuti kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan membentuk dua tim investigasi.
Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menyebut, tim pertama berasal dari internal BGN yang bekerja sama dengan sejumlah instansi negara.
Baca juga: Kapolri Tegaskan Bakal Usut Kasus Keracunan MBG, Jenderal Sigit: Sedang Dilakukan Pendalaman
“Dari dalam ada Deputi Tawas (pengawasan), nanti bekerja sama dengan Kepolisian, BIN, Binkes, BPOM, dan juga pemerintah daerah setempat,” kata Nanik dalam jumpa pers, Jumat (26/9/2025).
Selain itu, kata Nanik, BGN juga membentuk tim independen yang berisi para pakar lintas disiplin.
Baca juga: Bahaya MBG Disimpan Terlalu Lama, Risiko Keracunan Bisa Meningkat Drastis
“Kami juga membuat investigasi tersendiri, ada ahli kimia, ahli farmasi, dan juga chef. Jadi gabungan dari berbagai disiplin ilmu, independen,” ujarnya.
Nanik menegaskan hasil investigasi akan dibuka ke publik dengan catatan tidak menyangkut isu strategis negara.
“Kalau yang tidak membahayakan keadaan negara ya kami buka, karena ini menyangkut masyarakat,” tegasnya.
Sejauh ini, BGN telah menutup 40 dapur penyelenggara MBG yang terbukti melanggar standar keamanan pangan. Penyaluran makanan dialihkan ke dapur terdekat yang masih beroperasi sesuai SOP.
“Kalau ada dapur melanggar aturan, kita nonaktifkan, kasih peringatan. Kalau terulang lagi, langsung kita keluarkan,” kata Nanik.
BGN juga menyiapkan hotline pengaduan agar orang tua dan masyarakat bisa melapor langsung jika ada dugaan pelanggaran. Sementara sistem pelaporan sementara sudah tersedia lewat BGN.lapor.co.id dan kanal media sosial resmi BGN.
Dari data BGN, setidaknya ada 70 kasus insiden keamanan pangan MBG 2025. Rinciannya, 5.914 orang penerima manfaat yang terdampak.
Rinciannya, kota Bandar Lampung sebanyak 503 orang, Kabupaten Lebong Bengkulu 467 orang, Kabupaten Bandung Barat 411 orang, Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah 339 orang dan Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta 305 orang.
Baca juga: BGN Resmi Tutup 40 Dapur MBG Imbas Kasus Keracunan Siswa, Nanik S Deyang: Tidak Jalankan SOP
Kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjadi sorotan nasional sejak awal 2025. Berikut ringkasan lengkapnya:
Jumlah dan Sebaran Kasus
- Total korban: Lebih dari 5.600 siswa dan guru mengalami gejala keracunan.
- Wilayah terdampak: Puluhan kota/kabupaten di 17 provinsi, dengan Jawa Barat sebagai daerah paling parah.
Contoh kasus:
- Garut: 194 siswa keracunan setelah makan ayam woku dan tempe orek.
- Baubau dan Banggai Kepulauan: Puluhan siswa dirawat akibat makanan basi atau terkontaminasi.
Program Makan Bergizi Gratis
Mendagri Minta Pemda Jadi Garda Terdepan Hadapi Insiden pada MBG |
---|
BGN Resmi Tutup 40 Dapur MBG Imbas Kasus Keracunan Siswa, Nanik S Deyang: Tidak Jalankan SOP |
---|
Bahaya MBG Disimpan Terlalu Lama, Risiko Keracunan Bisa Meningkat Drastis |
---|
5 Poin Penting Surat Terbuka IDAI untuk BGN Berkait Kasus Keracunan MBG |
---|
Insiden Keracunan Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.