Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Bahaya MBG Disimpan Terlalu Lama, Risiko Keracunan Bisa Meningkat Drastis

Batas waktu aman konsumsi makanan di suhu ruang, jauh lebih singkat dari yang banyak dipraktikkan selama ini.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
IST
MBG BERBAU - Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Batu, Jawa Timur yang baru satu minggu berjalan dihentikan. Ada sebanyak dua titik sekolah yang penyalurannya dihentikan yakni SMPN 1 Batu dan SMAN 1 Batu. Penyebab dihentikannya program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Batu tersebut lantaran ditemukan nasi dan sayurnya basi. Wadah MBG juga berbau amis. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan usai maraknya kasus keracunan massal di berbagai daerah. 

Banyak pihak menuding hal itu terjadi karena makanan dimasak malam, baru dimakan siang.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan, penyebab utama keracunan sebenarnya berkaitan dengan cara penyimpanan makanan. 

Baca juga: 5 Poin Penting Surat Terbuka IDAI untuk BGN Berkait Kasus Keracunan MBG

Batas waktu aman konsumsi makanan di suhu ruang, jauh lebih singkat dari yang banyak dipraktikkan selama ini.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Terapi Intensif Anak (UKK ETIA) IDAI, Dr Yogi Prawira, SpA, Subs ETIA(K), menjelaskan bahwa makanan yang dibiarkan di suhu ruangan hanya bertahan dalam waktu terbatas.

“Kalau dibiarkan di suhu ruangan, sebagian besar menyarankan itu idealnya 2 jam. Kalau pun terpaksa tidak lebih dari 4 jam. Kalau sudah lebih dari 4 jam, risiko pertumbuhan bakteri meningkat drastis dan bisa menyebabkan keracunan,” jelas Dr Yogi pada media briefing virtual, Jumat (26/9/2025). 

Risiko Pertumbuhan Bakteri

Makanan yang disimpan terlalu lama di suhu ruang menjadi ladang subur bagi bakteri. 

Begitu kontaminasi terjadi, anak-anak yang mengonsumsinya bisa langsung mengalami mual, muntah, hingga dehidrasi berat.

Dalam banyak kasus, makanan MBG diproses malam hari, lalu dikirim ke sekolah pagi hari, dan baru dikonsumsi siang. 

Rentang waktu panjang ini membuka peluang bakteri berkembang biak, apalagi jika makanan tidak disimpan dalam refrigerator atau kulkas.

Anak Jadi Kelompok Paling Rentan

Anak-anak memiliki sistem imun yang lebih lemah dibanding orang dewasa. 

Itulah sebabnya mereka sering menjadi korban utama ketika terjadi keracunan massal. 

Efek jangka pendek bisa berupa muntah dan diare, tetapi jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat berujung pada kerusakan organ bahkan kematian.

Dr Yogi menekankan, menjaga kualitas makanan sama pentingnya dengan memastikan kandungan gizi. 

Program yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan tidak boleh justru berbalik menjadi ancaman.

 

(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan