Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

RI Geser Narasi Tradisional, Siap Rangkul Israel Asalkan Palestina Diakui

Indonesia mengambil ruang bagi pendekatan yang lebih berimbang demi tercapainya solusi dua negara alias two-state solution

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Dok. Kemlu RI
GAZA PALESTINA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono dalam pertemuan di sela Sidang Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9/2025) waktu setempat. Sugiono kembali menegaskan sikap Indonesia bahwa RI akan mengakui dan menjamin keamanan bagi Israel dengan syarat, mereka mengakui Palestina sebagai negara 

Eks Danjen Kopassus itu menekankan, satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi di Timur Tengah adalah dengan implementasi solusi dua negara. 

“Satu-satunya solusi adalah ini, solusi dua negara, dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni,” katanya.

Prabowo juga menyinggung penderitaan warga sipil di Gaza yang masih berlangsung hingga kini. Ia mempertanyakan siapa yang akan menyelamatkan mereka jika dunia terus diam. 

“Saat ini, orang-orang tak berdosa menangis minta tolong. Menangis untuk diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang tak berdosa? Siapa yang akan menyelamatkan para lansia dan perempuan. Jutaan orang menghadapi bahaya saat ini, sementara kita duduk di sini,” ucapnya.

Prabowo mengingatkan bahwa setiap bangsa memiliki tanggung jawab moral untuk menghentikan ketidakadilan.

Ia menyebut, sepanjang sejarah, penindasan justru melahirkan kekuatan yang mampu mengalahkan ketidakadilan itu sendiri.

“Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa penindasan, rasa ketidakadilan, telah membuktikan dalam sejarah umat manusia bahwa rasa ketidakadilan ini, rasa penindasan ini, akan bersatu menjadi kekuatan yang kuat yang akan mengatasi penindasan ini, yang akan mengatasi ketidakadilan ini,” ujarnya.

Selain menyoroti konflik di Palestina, Prabowo mengingatkan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan, termasuk rasisme, kebencian, dan penindasan. 

Menurutnya, semua bangsa perlu bersatu untuk menciptakan perdamaian dan keadilan global.

“Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi ini. Apakah ini mimpi? Mungkin, tetapi inilah mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama,” tutupnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan