Kasus Suap di MA
KPK Tangkap Direktur PT Wahana Adyawarna Menas Erwin di BSD Terkait Kasus Suap MA
Menas Erwin merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Direktur PT Wahana Adyawarna (WA), Menas Erwin Djohansyah, di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, pada Rabu (24/9/2025) malam.
Menas Erwin merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).
Penangkapan ini dilakukan setelah Menas Erwin tercatat mangkir dari dua panggilan pemeriksaan yang dilayangkan oleh penyidik KPK tanpa memberikan alasan yang sah.
"Penangkapan dilakukan oleh tim di wilayah BSD," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan video pada Kamis (25/9/2025).
"Penangkapan dilakukan mengingat yang bersangkutan sudah 2 kali tidak hadir dalam pemanggilan pemeriksaan tanpa alasan," tegas Budi.
KPK sudah melakukan pemanggilan terhadap Menas Erwin sebanyak dua kali yaitu pada Senin (28/7/2025) dan Selasa (12/8/2025).
Namun ia mangkir dari dua kali panggilan KPK tanpa keterangan.
Kasus yang Menjerat Menas Erwin
Menas Erwin diduga terlibat dalam kasus suap yang juga menjerat mantan Sekretaris MA, Hasbi Hasan.
Namanya muncul dalam surat dakwaan Hasbi Hasan sebagai pihak pemberi gratifikasi.
Hasbi Hasan kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara lainnya di MA bersama Menas Erwin.
Selain itu, KPK mengembangkan kasus suap pengurusan perkara itu ke dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Rincian dalam dakwaan tersebut menyebutkan bahwa Hasbi Hasan menerima sejumlah fasilitas mewah dari Menas Erwin, diantaranya:
1. Sewa kamar apartemen di Fraser Residence Menteng senilai Rp120.100.000 (5 April–5 Juli 2021).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.