Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF Romahurmuziy: Teman Lama Prabowo Penantang Serius Mardiono di Muktamar PPP
Rommy buka suara soal sosok “teman lama” Prabowo yang siap rebut PPP dari Mardiono. Ada duet, restu, dan isu intervensi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy alias Rommy, menyebut Muktamar ke-X PPP yang akan digelar pada 27–29 September 2025 sebagai titik balik kebangkitan partai.
Forum pemilihan Ketua Umum ini dinilai krusial setelah PPP gagal lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.
“Muktamar ini adalah titik balik, apakah para muktamirin akan mempertahankan kegagalan atau menatap masa depan,” kata Rommy dalam wawancara khusus bersama Tribunnews di Studio Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Rommy menyoroti kegagalan Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono yang tidak mampu membawa partai melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.
Ia menyebut munculnya nama Agus Suparmanto sebagai calon kuat Ketua Umum PPP, didukung oleh sejumlah ulama dan pengurus daerah.
Berikut petikan wawancara lengkap Romahurmuziy bersama Tribunnews:
Sudah sejauh mana nih persiapan untuk Muktamar PPP?
Acara akan dilaksanakan berpusat di Mercure Ancol tetapi masih ada 3 hotel lain yang memang menjadi tempat penampungan peserta Muktamar karena tidak cukup. Karena ini acara akan dihadiri paling tidak sekitar 1300 peserta Muktamar, yang memiliki hak pilih 671 suara.
Kenapa? Pesertanya ketua dan sekretaris DPC bersama perimbangan suara di tiap fraksi dari seluruh Indonesia baik tingkat provinsi maupun kabupaten, tetapi dari sisi jumlah suaranya itu 1 DPC 1 suara.
Nah inilah yang nanti akan meramaikan dan selalu dari tinjauan manapun setiap partai politik berkongres, bermuktamar, bermunas itu tatapan mata publik itu siapa ketua umum berikutnya.
Muktamar ini adalah titik balik, apakah para muktamirin akan mempertahankan kegagalan atau melatap masa depan. Apa yang saya maksud mempertahankan kegagalan, Plt Ketum sekarang ini kan ketua umum yang mengantarkan PPP tidak lolos masuk ke Senayan. Memang bukan salah dia pribadi, tetapi setidaknya di dalam semua organisasi paling bertanggung jawab adalah seorang pimpinan tertinggi dan pimpinan tertingginya adalah Pak Mardiono.
Kemudian muncul keseriusan-keseriusan para ulama untuk mencoba mencari alternatif. Jadi itu isu pertama. Isu kedua, tokoh seperti apa sih yang kemudian diperlukan. Menurut para ulama, menurut para pemegang suara ini di daerah, mungkin bisa lihat beberapa pekan terakhir atau malah justru sepekan terakhir begitu banyak deklarasi dukungan kepada Pak Agus Suparmanto.
Tokoh yang dianggap pernah menjadi Menteri Perdagangan. Memiliki kedekatan dengan pesantren dan ulama, seorang pengusaha yang sukses di sektor pertambangan, galangan kapal, memiliki sejumlah kebun dan pabrik kelapa sawit dan seterusnya ya. Sepertinya cocok untuk kebutuhan PPP ke depan.
Baca juga: Wawancara Eksklusif dengan Penggugat Wapres Gibran: Saya Hanya Ingin Bukti Dia Pernah Sekolah
Tadi kan sempat disebutkan beberapa tokoh ya seperti Pak Mardiono, Pak Agus, Pak Taj Yasin, ada Sandiaga Uno juga. Nah Gus melihat tokoh-tokoh ini seperti apa nih yang disebut-sebut potensi menjadi ketua umum PPP?
Saya mau bicara dulu mungkin dari sosok yang belum lama bergabung tetapi juga langsung menjadi ketua Bapilu waktu itu Pak Sandi. Ketua Badan Pemenangan Pemilu ini posisi yang sangat strategis dan itu diberikan kepada tokoh luar yang baru bergabung. Artinya apa? PPP sadar akan kebutuhan energi baru sehingga Pak Mardiono waktu itu menerima Pak Sandi.
Nah tetapi kemudian di dalam proses ketika bursa ketua umum ini mulai muncul, bahkan saya juga bertemu dengan Pak Sandi waktu itu, beliau menyampaikan, “Saya hanya akan meneruskan langkah apabila mendapat restu dari Presiden.”
Tapi, belakangan memang beliau secara perlahan tetapi pasti berdiam diri untuk tidak lebih proaktif di dalam proses bursa ketua umum ini. Kami hormati dan kami sadari itu sebagai bagian dari mungkin beliau tidak merasa atau belum memiliki restu dari Presiden kita, meskipun itu bukan sebuah keharusannya. Tetapi sebagai partai politik yang berada dalam koalisi Pemerintahan, apa yang menjadi hubungan baik ke depan dengan Pemerintah, dalam hal ini Presiden, itu penting.
Yang kedua soal nama Pak Mar, ya tentu sebagai incumbent Pak Mar memiliki peluang karena dia memiliki jangkauan terhadap seluruh struktur yang itu menjadi pemilik suara, baik Ketua DPW maupun Ketua DPC. Tetapi mereka semua yang ada di wilayah dan cabang ini juga tahu bahwa beliau itu mewakili ketidakmampuan PPP meloloskan diri di Senayan.
Nah, yang ketiga Pak Agus, yang belakangan di Jawa Tengah kemarin betul-betul kemarin sore sedang baru dideklarasikan duet Agus–Yasin. Jadi duet ini maksudnya Pak Agus sebagai Ketua Umum, Yasin sebagai Sekretaris Jenderal.
Aspirasi ini muncul di beberapa daerah. Nanti kita ikuti berapa banyak daerah yang akan mengikuti aspirasi yang sama. Tetapi mereka sepakat dengan nama Agus. Kenapa? Pertama, memiliki modal sosial yang cukup, ketokohan. Kemudian juga komunikasi yang baik dengan dunia pesantren yang merupakan basis PPP. Yang kedua, beliau seorang pengusaha yang berhasil. Artinya sebagai seseorang dengan modal kapital yang bisa untuk diharapkan menata PPP. Dan beliau memiliki visi menjadikan PPP sebagai Partai Para Pengusaha.
Jadi, PPP itu partai para pengusaha karena beliau memiliki visi entrepreneurial yang mencoba meletakkan semua kantor-kantor PPP di tiap kabupaten/kota itu menjadi pusat distribusi. Sehingga ini akan mengubah wajah partai ini sebagai partai kewirausahaan.
Kemudian yang terakhir, ketiga, beliau juga memiliki hubungan yang baik dengan Presiden kita. Karena Pak Agus ini teman bisnis Presiden sejak tahun 2000-an. Jadi memang sudah teman lama beliau. Sehingga ketika saya tanya sama Mas Agus, “Mas Agus apakah ada komunikasi dengan Presiden?” “Oh ada.” “Gimana kata beliau?” “Silahkan.” Karena Pak Prabowo juga seorang ketua umum partai yang tidak mau mencampuri urusan partai lain. Tapi pada sisi yang lain, ketika teman, ya kalau punya teman kan punya niat yang baik, kan pasti didukung.
Baca juga: Asal Bukan Mardiono dan Harapan Ulama: Kontestasi Ketua Umum PPP di Muktamar ke-X
Berarti tadi ada duet antara Pak Agus dan Taj Yasin. Kemungkinan Pak Yasin ini enggak akan jadi ketua umum atau bagaimana?
Ketua umumnya Pak Agus.
Oh begitu. Berarti sudah berpasangan?
Aspirasi ini muncul terutama tentu Jawa Tengah ya, karena Gus Yasin kan memang asalnya dari Jawa Tengah. Dan yang kedua, Gus Yasin ini kan melambangkan apa? Wajah milenial. Kita tahu kemarin waktu maju calon anggota DPD sebelum menjadi calon wakil gubernur juga suara tertinggi.
Kemudian yang ketiga, secara biologis maupun ideologis betul-betul melambangkan kader asli PPP. Karena beliau adalah putra dari Ketua Majelis Syariah terlama dalam sejarah PPP dan paling legendaris, yaitu almarhum Kiai Maimun Zubair.
Berbicara soal Muktamar, apakah Muktamar ini akan terus melibatkan Istana? Dalam hal ini mendengar masukan dari Presiden Prabowo?
Kita tidak dalam posisi melibatkan pihak di luar partai, karena itulah sikap yang merupakan refleksi partai. Tetapi bahwa figur-figur yang ada di dalam kompetisi ini memiliki komunikasi tersendiri, seperti yang tadi saya katakan. Misalnya Pak Agus Suparmanto itu memang teman atau katakanlah teman bisnis Pak Prabowo sejak tahun 2000-an.
Jadi tentu, sesuai dengan ketika saya tanya, ya beliau sudah menyampaikan permohonan doa dan restu. Karena apa pun, PPP hari ini ada di dalam koalisi pemerintah.
Nah, ada isu juga nih Gus, sejumlah pihak mencoba mengintervensi Muktamar PPP. Apa benar isu tersebut?
Saya tidak melihat adanya intervensi ya. Karena sejauh saat ini Pak Agus keliling ke seluruh provinsi, terus mendapatkan dukungan, itu murni menggunakan sumber daya internal PPP. Kok tidak ada intervensi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang turun. Sama sekali tidak ada.
Jadi, saya terus terang tidak tahu kalau intervensi itu dimaksudkan oleh siapa, dalam bentuk apa, melalui saluran mana.
Wawancara Eksklusif
VIDEO EKSKLUSIF Kementerian Haji dan Umrah Bakal Dibentuk, Komnas Haji: Menterinya Harus 'Ngebut'! |
---|
WAWANCARA EKSKLUSIF Ketua Komnas Haji: Menteri Haji dan Umrah Harus Tahan Banting |
---|
VIDEO EKSKLUSIF Wamen Transmigrasi Viva Yoga: Beasiswa Patriot Cuma untuk Jiwa Petarung,Bukan Cemen! |
---|
WAWANCARA EKSKLUSIF: Wamen Viva Yoga Ungkap Misi Transmigrasi Era Prabowo untuk Pemerataan Ekonomi |
---|
VIDEO EKSKLUSIF Anak Lisa Mariana Bukan Anak Ridwan Kamil, Begini Cara Menentukan Anak Biologis |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.