Menkeu Targetkan Ekonomi Tumbuh 6 Persen, Pengamat: Sektor Hulu Migas Bisa Dijadikan Motornya
ReforMiner Institute mengatakan sektor hulu migas turut bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam sejumlah kesempatan menegaskan bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6 persen dalam dua tahun ke depan. Dalam upaya mencapainya, pemerintah baru saja merilis Program Paket Ekonomi 2025.
ReforMiner Institute, lembaga riset independen yang berdiri sejak 2008 dan berfokus di bidang energi, menyebut sektor hulu migas turut bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional.
"Selain menopang ketahanan energi, sektor hulu migas juga berkontribusi langsung terhadap pemberdayaan industri hulu migas melalui penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro dalam keterangannya (21/9/2025).
Pasalnya berdasarkan data SKK Migas tercatat hingga Juni 2025, realisasi TKDN pada proyek hulu migas telah melampaui target pemerintah.
Nilai kontrak barang dan jasa di sektor hulu migas sepanjang Semester I-2025 juga telah menembus Rp58,7 triliun. Dari jumlah tersebut, belanja dalam negeri tercatat sebesar Rp30,1 triliun.
Selain itu, peran industri hulu migas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, juga dirasakan oleh daerah tempat blok migas berada, seperti misalnya Provinsi Riau.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Riau semester II 2025 tumbuh 4,59 persen sekaligus menempatkannya sebagai wilayah dengan produk regional domestik bruto (PDRB) terbesar kedua di Pulau Sumatra setelah Provinsi Sumatra Utara.
"Ini mungkin bisa langsung mendorong pembangunan daerah secara tidak langsung untuk pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Artinya ada uang yang berputar juga di masyarakat," kata Sekretaris Daerah Pemprov Riau Syahrial Abdi.
Syahrial mengatakan pentingnya menjaga produktivitas sektor hulu migas agar tetap menjadi penopang pencapaian target nasional.
Menurutnya semua pemangku kebijakan hulu migas perlu menyiapkan langkah antisipasi atas potensi penemuan baru agar manfaat yang dihasilkan bisa semakin besar bagi Riau maupun ketahanan energi nasional.
“Skema unconventional drilling mungkin perlu dipersiapkan dengan baik agar benar mendapatkan tambahan manfaat dari penemuan baru tersebut,” kata dia.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Jaga Kamtibmas dan Perkuat Strategi Pertumbuhan Ekonomi
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Eka Bhayu Setta menyebut penerapan TKDN tidak hanya mendorong efisiensi biaya, tetapi juga menyerap tenaga kerja serta menciptakan peluang usaha baru bagi pelaku industri lokal.
“Pencapaian TKDN hulu migas menunjukkan multiplier effect yang nyata terhadap perekonomian nasional. Industri dalam negeri tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut aktif berkontribusi dalam rantai pasok migas," kata Eka.
Menurut dia, masifnya proyek hulu migas diimbangi dengan mendorong lahirnya pengusaha baru di sektor penunjang sehingga manfaat keberadaan industri hulu migas semakin dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.
"Ke depan, TKDN harus terus ditingkatkan agar setiap dolar investasi migas yang masuk ke Indonesia memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa,” ucap Eka.
Siap-siap, Menkeu Purbaya Akan Tarik Dolar Milik WNI di Luar Negeri |
![]() |
---|
Purbaya Semprot Satgas BLBI: Cuma Bikin Ribut, Banyak Gaya, Duitnya Mana? |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Umumkan Pemerintah Segera Pangkas Subsidi Listrik, Tarif Bakal Naik? |
![]() |
---|
Prabowo Setujui Langkah Menkeu Purboyo Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Belanja |
![]() |
---|
Purbaya Tegas Soal MBG: Saya Bantu, Tapi Kalau Mandek Duitnya Saya Alihkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.