Drone Kamikaze hingga RCWS Buatan Anak Bangsa Ikut Mejeng dalam Pameran Alutsista TNI di Monas
Satu diantaranya adalah loitering attack drone atau yang lebih dikenal dengan drone 'kamikaze'.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah alutsista buatan anak bangsa turut meramaikan pameran alutsista TNI atau TNI Fair dalam rangka HUT Ke-80 TNI yang digelar di Silang Monas Jakarta Pusat pada Minggu (21/9/2025).
Satu diantaranya adalah loitering attack drone atau yang lebih dikenal dengan drone 'kamikaze'.
Terdapat dua jenis drone kamikaze yang dipamerkan di stan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI Angkatan Darat (AD).

Drone pertama adalah K161 buatan PT SAS Aero Sishan yang dikembangkan bekerja sama dengan Pussenkav TNI AD.
Drone tersebut berbentuk seperti pesawat terbang bersayap tengah dengan kamera di hidungnya.
Drone tersebut memiliki bentangan sayap 1,6 meter dengan MTOW (Maximum Take-Off Weight) sebesar 6 Kg.
Drone tersebut mampu membawa hulu ledak seberat 1,5 Kg dengan sistem pemandu.
Drone tersebut mampu mencapai kecepatan lebih dari 130 Km per jam dalam kondisi menyerang.

Selain itu, drone yang diterbangkan dengan metode peluncuran ketapel tersebut juga mampu terbang selama kurang lebih 45 menit.
Senjata tersebut mampu diterbangkan hingga ketinggian 150 meter above ground level (AGL).
Drone kamikaze kedua adalah K150.
Drone produksi PT SAS Aero Sishan yang dikembangkan bekerja sama dengan Pussenkav TNI AD itu berbentuk pesawat terbang bersayap segitiga (delta).
Drone tersebut memiliki bentangan sayap sepanjang 1,5 meter dengan MTOW (Maximum Take-Off Weight) sebesar 12 Kg.
Drone tersebut mampu membawa hulu ledak seberat 3 Kg dan mencapai kecepatan lebih dari 130 Km per jam.
Drone yang diterbangkan dengan sistem ketapel tersebut mampu terbang selama kurang lebih selama 40 menit.

Senjata tersebut juga mampu diterbangkan hingga ketinggian 150 meter above ground level (AGL).
Selain itu terdapat juga drone quadcopter yang dipersenjatai.
Drone yang juga produksi PT SAS Aero Sishan itu tampak menarik perhatian pengunjung karena bentuknya.
Bentuknya tampak seperti drone pada umumnya dengan empat baling-baling.
Namun yang membuatnya menarik perhatian adalah ukurannya yang besar dan senjata api yang diangkut di bawahnya.
Drone tersebut, mampu mengangkut senjata dan amunisi dengan total berat maksimal hingga 70 kg dan mampu terbang hingga ketingian 500 meter above ground level (AGL).
Drone tempur tersebut mampu terbang dengan senjata selama 60 menit dengan daya jelajah mencapi 25 Km.
Selain itu, alutsista buatan anak bangsa lain juga dipajang di stan Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI Angkatan Darat (Dislibangad).
Alutsista tersebut bernama Remote Controlled Weapon Station (RCWS) atau yang dikenal dengan stasiun kendali senjata jarak jauh.
RCWS produksi PT Respati Solusi Rekatama yang dikembangkan bersama Dislitbangad tersebut mampu memanggul senjata kaliber 12.7 mm, 7.62 mm, dan 5,56 mm.
Sistem penembakan dapat dilakukan dua mode yakni otomatis dan semi-otomatis.
Sistem senjata tersebut juga dilengkapi kamera thermal yang dapat digunakan untuk operasi malam hari.
Pada bagian remote control-nya, tampak menu-menu sudah memuat pilihan dalam bahasa Indonesia.
Untuk tampilan di siang hari, gambar di layar terlihat jelas saat di arahkan ke Lidah Api Kemerdekaan Monas.
Remote control juga dilengkapi sistem pengaman penembakan.
drone show
TNI Fair
HUT TNI
Pameran Alutsista TNI
K161
Drone Kamikaze
Remote Control Weapon System (RCWS)
Karnaval Kemerdekaan di Monas: Truk Tronton Disulap Jadi Kapal Perang |
![]() |
---|
Analis Militer AS: Seluruh 31 Unit Tank Abrams M1A1 yang Dikirim ke Ukraina Dihancurkan Rusia |
![]() |
---|
Kim Jong Un Akui Puas dengan Uji Coba Drone Kamikaze Berteknologi AI |
![]() |
---|
Rusia Upgrade Drone Kamikaze Iran Shahed-136 Pakai AI Buat Terobos Pertahanan Ukraina |
![]() |
---|
Pusat Kota Chasov Yar Sudah Abu-abu, Pasukan Rusia Hadapi Musuh Bukan Manusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.