Kabinet Prabowo Gibran
Pesan DPR kepada Menteri Erick Thohir: 'Jangan Hanya Mengurusi Piala, Tapi Juga Masa Depan'
Kalangan DPR meminta Menpora Erick Thohir tidak hanya fokus pada pengembangan olahraga, tapi juga konsen dalam peningkatan peran pemuda.
"Jadi jangan lagi seperti yang lalu-lalu, (program pengembangan) kepemudaannya nggak diurus. Generasi muda kita dibiarkan begitu saja tanpa campur tangan Pemerintah," pesantinya.
Selama ini publik sering mengidentikkan Kemenpora dengan urusan atlet, turnamen, dan fasilitas olahraga.
Padahal, kementerian ini punya mandat ganda: mengurus pemuda sekaligus olahraga.
Dua kata yang sama-sama penting, namun kerap timpang perhatian.
Robert menegaskan, Indonesia saat ini berada di puncak bonus demografi dimana lebih dari 51 juta jiwa penduduk kita adalah generasi muda.
Di tangan merekalah masa depan politik, ekonomi, dan sosial bangsa dipertaruhkan.
"Kemenpora harus menyadari, pemuda tidak hanya butuh lapangan untuk berolahraga, tetapi juga ruang untuk berdaya, berkreasi, dan berkontribusi," tegasnya.
Program kepemudaan, sambung anggota Komisi IV DPR ini, harus lebih digalakkan sebagai langkah nyata Pemerintah untuk mencetak generasi mandiri dan visioner.
Kendati olahraga tetap menjadi wajah paling terlihat, Kemenpora harus memperluas orientasi.
Misalnya dengan dukungan terhadap komunitas kreatif digital, inkubasi startup anak muda, hingga gerakan pemuda peduli lingkungan dan desa.
"Dalam konteks ini, Kemenpora harus berperan sebagai fasilitator dalam menyediakan pelatihan, jaringan, hingga akses pendanaan. Kemenpora harus mampu melahirkan “atlet sosial” dan “atlet perubahan” di berbagai bidang," tegasnya.
Diakui Robert, hal ini tidak mudah. Sebab politik anggaran selama ini lebih banyak terserap untuk mendukung event olahraga besar ketimbang membina komunitas anak muda di daerah.
"Di sinilah Kemenpora diharapkan hadir, bukan hanya mengurusi piala, tapi juga masa depan," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.