Senin, 29 September 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Motif Ekonomi Diduga Menjadi Penyebab Dua Oknum Kopassus Terjerat Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Berdasarkan keterangan saksi, Kopda FH dan Serka N diberikan uang sebesar Rp100 juta untuk melakukan penculikan terhadap Ilham.

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/Gita Irawan
PEMBUNUHAN KACAB BANK - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana ditemui usai olah raga bersama awak media di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta pada Kamis (18/9/2025). Wahyu membantah dugaan motif ekonomi yang membuat dua tersangka dua oknum prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yakni Kopda FH dan Serka N terjerat kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta terkait dengan kesejahteraan prajurit. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Motif ekonomi diduga membuat dua oknum prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kopda FH dan Serka N terjerat kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohammad Ilham Pradipta. 

Keduanya saat ini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut dan ditahan di penjara canggih di Markas Pomdam Jaya Jayakarta, Jakarta.

Baca juga: Keluarga Kacab Bank BUMN Ingin Para Tersangka Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Ini Alasannya

Berdasarkan keterangan saksi, Kopda FH dan Serka N diberikan uang sebesar Rp100 juta untuk melakukan penculikan terhadap Ilham.

Meski mengonfirmasi dugaan motif ekonomi tersebut, namun Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membantah hal itu berkaitan dengan isu kesejahteraan prajurit.

Baca juga: Pengacara Keluarga Kacab Bank BUMN Minta Penyidik Terapkan Pasal Pembunuhan Berencana

Ia menegaskan tidak ada masalah terkait dengan poin kesejahteraan prajurit.

Menurutnya kedua oknum tersebut terjerat kasus hukum terkait pengendalian diri masing-masing prajurit untuk mempertimbangkan suatu hal.

"Kalau pun terjadi bukan serta merta itu karena poin kesejahteraan yang berkurang. Jadi, sekali lagi tidak ada permasalahan kesejahteraan," kata Wahyu usai olah raga bersama awak media di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta pada Kamis (18/9/2025).

"Lebih kepada pertimbangan personal yang mencoba (mencari) tambahan (uang). Namun caranya harus dengan benar, kan sudah banyak yang dilakukan rekan-rekan prajurit lain. Seperti saya sudah bilang bisa UMKM kerja sama dengan kelompok tani," ujarnya.

Menurut Wahyu selama ini peningkatan kesejahteraan prajurit selama ini sudah baik.

Ia mengatakan selama ini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terus memberikan perhatian kepada jajaran.

Wahyu mencontohkan pemberiaj beasiswa terhadap putra-putri prajurit TNI AD yang berprestasi. 

Selain itu, kata dia, KSAD terus memberikan perhatian terhadap prajurit yang berprestasi dalam kegiatan internal maupun eksternal.

"Termasuk pimpinan memperbaiki rumah prajurit, lalu bagaimana pimpinan memberikan kesempatan beasiswa kepada prajuritnya maupun keluarganya," ucapnya. 

Wahyu juga menegaskan arahan pimpinan TNI AD agar memproses prajurit yang melanggar hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 

Dia juga menegaskan TNI AD tidak akan melindungi oknum prajurit yang melanggar hukum.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan