Muktamar PPP
Analisis Peluang Mardiono, Amran Sulaiman, hingga Sandiaga Uno Jadi Ketua Umum PPP
Sejumlah tokoh masuk bursa caketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mulai dari Mardiono, Amran Sulaiman, hingga Sandiaga Uno.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh masuk bursa caketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mulai dari Mardiono, Amran Sulaiman, hingga Sandiaga Uno.
Dari ketiga nama itu, mana yang paling berpeluang?
Lembaga Riset dan Penelitian Politik, Ethical Politics, mencoba menganalisis ketiga nama tersebut lewat analisis pemberitaan.
Dalam rilisnya yang bertajuk, Peta Perbandingan Kandidat Ketua Umum PPP Menuju Muktamar X tahun 2025”, Tim Riset Ethical Politics menggunakan empat instrumen perbandingan, yakni kapabilitas, elektabilitas dan akseptabilitas, instrumen yang kedua ialah pengalaman partai politik, ketiga manajemen organisasi dan konflik dan yang keempat frekuensi pemberitaan di media online.
Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan mengatakan haail perbandingan KEA (Kapabilitas, Elektabilitas, Akseptabilitas) ketiga kandidat memiliki skor yang hampir sama yakni sama-sama dikenal oleh publik, memiliki rekam jejak jabatan yang cukup bergengsi.
"Mardiono Pernah Menjabat Watimpres dan Utusan Khusus Presiden di Era Presiden Jokowi, dan kini menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Pangan di Era Presiden Prabowo, Amran Sulaiman menjabat sebagai Menteri Pertanian, dan Sandiaga Uno pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Hasyibulloh kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
Kemudian Dari instrumen pengalaman parpol, Sandiaga sebelumnya merupakan petinggi Partai Gerindra, dan menjadi kader PPP sejak 14 Juni 2023 dengan jabatan non struktural yakni Ketua Bappilu PPP.
Sementara Amran Sulaiman merupakan Teknokrat yang independen dan tidak berpartai.
Mardiono sendiri memulai karir dari bawah sebagai pengurus di DPC, hingga menjadi bendahara DPW lalu menjadi Ketua DPW Banten dan pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP sehingga total 28 tahun mengabdikan diri pada partai berlambang Kakbah ini.
"Tim Riset Ethical Politics menemukan fakta bahwa ketiga kandidat Ketua Umum PPP memiliki pengalaman masing-masing dalam manajemen organisasi dan pengelolaan konflik, Amran Sulaiman, dikenal tegas dalam memberantas mafia pangan dan pupuk dan kerap melakukan operasi senyap, namun belum memiliki pengalaman menangani konflik internal partai," kata dia.
Sementara Sandiaga pernah menghadapi situasi saat isu SARA di Pilgub DKI dan polarisasi saat berkontestasi sebagai Cawapres 2019.
"Gaya manajemen konflik Sandi cenderung akomodatif dan negosiatif tanpa konfrontasi yang keras. Namun, karena baru genap 2 tahun menjadi kader PPP, Sandi belum teruji dalam manajemen organisasi dan penanganan konflik internal Partai," katanya.
Adapun Mardiono lewat 28 tahun masa pengabdian di PPP, dikatakan Hasyibulloh, telah mengalami sejumlah konflik internal PPP.
"Dengan pendekatan kompromi, konsensus dan menjaga harmoni Mardiono berupaya merangkul sejumlah faksi dan berhasil menjaga PPP tetap solid dalam Pileg 2024," kata dia
Muktamar PPP
Jelang Muktamar X, Tokoh PPP Papua Raya Nason Utty Dukung Mardiono Pimpin PPP |
---|
Jelang Muktamar X PPP, Mardino Dapat Dukungan Maju Calon Ketua Umum dari Pengurus Daerah Natuna |
---|
Jelang Muktamar ke-X PPP, Forum Silatnas Ulamail Ka’bah Beri Pesan Ini untuk Muhammad Mardiono |
---|
PPP Lampung Tengah Ambil Sikap Jelang Muktamar, Dukungan Jatuh ke Sosok Ini |
---|
PPP Pringsewu Gelar Musyawarah Kerja Cabang, Tegaskan Dukungan Program Pemerintah dan Mardiono |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.