Senin, 29 September 2025

Muktamar PPP

Jokowi Pilih Gabung PSI, Politisi PPP: Itu Hak Politik Beliau

Jokowi sebagai salah satu tokoh penting bangsa memahami benar prinsip keberagaman politik di Indonesia.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Jeprima
JOKOWI DI PSI - Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). Terkini, Jokowi bicara soal isu masuk PPP. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan sikap hormat terhadap posisi politik Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang partai berlambang Ka'bah itu.

Hal itu disampaikan Juru Bicara DPP PPP, Usman M. Tokan, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (8/6/2025).

“Kami sangat menghargai sikap politik Pak Jokowi terkait namanya sempat disebut oleh Ketua Mahkamah Partai PPP. Tentunya beliau sebagai mantan Presiden RI dua periode memahami betul kultur dan budaya politik partai-partai di Indonesia, termasuk terhadap PPP,” kata Tokan.

Donnie Tokan, sapaan karib Usman M. Tokan, menambahkan PPP memandang Jokowi sebagai tokoh bangsa yang tetap menjaga sikap kenegarawanan meskipun telah lengser dari jabatan presiden.

“Menurut pandangan pribadi kami, biarkan beliau menjadi negarawan dengan segudang pengalaman sampai saat ini,” ujarnya.

Terkait isu kemungkinan Jokowi bergabung ke PSI, Usman menilai hal tersebut sepenuhnya merupakan hak politik pribadi Jokowi

Apalagi, saat ini putra sulung Jokowi, Kaesang Pangarep, merupakan Ketua Umum PSI.

“Kalaupun nanti memilih bergabung ke PSI, itu hak politik beliau. Lagipula sekarang anak beliau juga sudah menjadi Ketum PSI," ucapnya.

"Dalam konteks etika dan moral politik, itu sesuatu yang bagus. Masa bapak di partai A, lalu anak di partai B, kemudian mantu atau cucu di partai C—itu sesuatu yang incredible,” imbuhnya.

Ia menegaskan keyakinannya bahwa Jokowi sebagai salah satu tokoh penting bangsa memahami benar prinsip keberagaman politik di Indonesia.

“Kami sangat yakin dan percaya, beliau sebagai salah seorang tokoh bangsa negeri ini pasti memahami betul apa yang disebut dengan a society with diverse political systems and cultures,” tandasnya.

Sebelumnya, sinyal mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk berlabuh ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tampaknya semakin menguat.

Pasalnya, ketika ditanya wartawan, Jokowi enggan untuk masuk PPP meski santer disebut masuk dalam bursa calon ketua umum (caketum).

Dia mengatakan di dalam internal PPP, masih banyak tokoh yang lebih layak memimpin partai berlambang Ka'bah itu ketimbang dirinya.

"Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak calon yang dipilih, banyak sekali,” ujar Jokowi di Solo, Jumat (6/6/2025), dikutip dari Tribun Solo.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan