Sekolah Rakyat
Presiden Prabowo akan Bangun Sekolah Rakyat untuk Desil Dua Hingga Lima
Tujuannya kata Presiden agar semuanya anak anak mendapatkan fasilitas dan kualitas pendidikan yang bagus.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto berencana membangun Sekolah Rakyat untuk keluarga dari desil dua hingga lima.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan dijalankan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Baca juga: Prabowo Targetkan 165 Sekolah Rakyat Beroperasi pada Akhir September
Tujuannya adalah untuk memutus rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Hal itu disampaikan Presiden usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SMRA) Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: DPR Dorong Sinergi Antar Lembaga Demi Kesejahteraan Guru Sekolah Rakyat
Untuk diketahui program Sekolah Rakyat sekarang ini baru menyasar anak dari keluarga Desil 1.
"Tapi saya sedang juga merancanakan untuk desil 2, 3, 4 dan 5. Ini sedang kita rencanakan," kata Presiden.
Desil dalam konteks Sekolah Rakyat merujuk pada kategori tingkat kesejahteraan ekonomi keluarga berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Pemerintah menggunakan sistem desil untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima program afirmatif seperti Sekolah Rakyat.
Tujuannya kata Presiden agar semuanya anak anak mendapatkan fasilitas dan kualitas pendidikan yang bagus.
"Supaya semua anak-anak kita harus mengalami pendidikan dengan fasilitas yang bagus," katanya.
Menurut Presiden, Indonesia tidak boleh ketinggalan dari bangsa lain. Oleh karena itu pendidikan harus ditingkatkan dan dirasakan oleh semua anak anak Indonesia.
"Alhamdulillah sekolah rakyat, jadi anak-anak yang putus sekolah, bisa sekolah, anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya, kita tarik keluar, kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya dia percaya diri dan dia dapat pendidikan yang terbaik yang bisa kita berikan," katanya.
Menurut Presiden, pemerintah tidak mau membiarkan pendidikan berjalan stagnan atau tidak ada peningkatan. Oleh karena itu pemerintah melakukan intervensi dengan membangun sekolah rakyat.
"Jadi kita tidak mau membiarkan dan berharap ada perbaikan alamiah, itu tentunya itu harapan kita. Tapi kalau bisa, kalau perlu kita intervensi, kita bantu," pungkasnya.
Untuk diketahui Kemensos menggunakan sistem desil untuk mengklasifikasikan tingkat kesejahteraan keluarga di Indonesia.
Baca juga: Temui Presiden Prabowo, Mensos Gus Ipul Laporkan Progres Program Sekolah Rakyat
Data ini bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang berisi informasi sosial ekonomi rumah tangga.
Desil 1 merupakan Kelompok 10 persen penduduk dengan status kesejahteraan terendah. Mereka adalah prioritas utama untuk menerima bantuan sosial.
Desil 2: Kelompok 10% penduduk berikutnya yang masuk dalam kategori rentan miskin. Mereka juga menjadi target utama program bansos.
Desil 3: Kelompok 10% penduduk berikutnya yang membutuhkan dukungan. Mereka juga menjadi sasaran program bansos.
Desil 4: Kelompok 10% penduduk berikutnya yang berada di atas desil 1, 2, dan 3, tetapi masih dikategorikan sebagai rentan miskin. Sementara Desil 5, merupakan kelompok di atas desil 4.
Sekolah Rakyat
Prabowo Targetkan 165 Sekolah Rakyat Beroperasi pada Akhir September |
---|
Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat Tahap 3 Tahun 2025 Dibuka Kemensos, Ada 91 Formasi, Cek Syaratnya |
---|
Sekolah Rakyat Disebut Jalan Baru Berikan Akses Pendidikan Tanpa Sekat Ekonomi |
---|
Sekolah Rakyat Jadi yang Pertama Gunakan AI Talent DNA di Indonesia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.