Senin, 29 September 2025

Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Dalih Hotman Paris Bawa Kasus Chromebook Nadiem ke Prabowo: 25 Tahun Jadi Klienku, Tapi Istana Tolak

Hotman Paris ingin buka-bukaan kasus dugaan korupsi Chromebook Nadiem di depan Prabowo. Tapi, Istana punya jawaban sendiri.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Tribunnews.com/ Ibriza
HOTMAN PARIS - Kuasa hukum Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). Hotman mengatakan, tim kuasa hukum masih akan membicarakan upaya praperadilan terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat Nadiem Makarim dengan pihak keluarga eks Mendikbud itu. 

Modus dugaan korupsi:

  • Mark-up harga satuan Chromebook hingga ratusan ribu rupiah per unit, jauh di atas harga pasar.
  • Spesifikasi teknis dipaksakan agar hanya Chrome OS yang digunakan, meski tidak sesuai dengan kondisi infrastruktur internet di banyak wilayah.
  • Manipulasi kajian teknis dan petunjuk pelaksanaan untuk mengarahkan pengadaan kepada vendor tertentu.
  • Pemufakatan jahat sejak awal, termasuk pembentukan grup WhatsApp “Mas Menteri Core Team” sejak Agustus 2019, sebelum Nadiem resmi menjabat.
  • Pertemuan dengan pihak Google dilakukan untuk memastikan penggunaan Chrome OS sebagai satu-satunya sistem operasi dalam pengadaan.

Kejaksaan telah menetapkan lima tersangka dalam perkara ini:

 
  1. Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan 2019–2024)
  2. Jurist Tan (mantan staf khusus)
  3. Ibrahim Arief (mantan konsultan)
  4. Sri Wahyuningsih (mantan Direktur SD)
  5. Mulatsyah (mantan Direktur SMP sekaligus pejabat pembuat komitmen)

Mereka dijerat dengan pasal-pasal dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, termasuk Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 18.

Mengenal Chromebook: Laptop Pendidikan yang Jadi Objek Perkara

Chromebook adalah jenis laptop berbasis sistem operasi Chrome OS buatan Google, dirancang untuk penggunaan ringan seperti akses internet, aplikasi pendidikan, dan penyimpanan berbasis cloud. Dalam konteks pendidikan, perangkat ini dipilih karena:

  • Biaya relatif lebih murah dibandingkan laptop konvensional
  • Mudah dikelola secara massal oleh institusi pendidikan
  • Cocok untuk pembelajaran digital berbasis web

Namun, dalam kasus ini, Chromebook justru menjadi objek korupsi akibat pengadaan yang tidak transparan, manipulasi harga, dan pemaksaan spesifikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pendidikan nasional.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan