Minggu, 5 Oktober 2025

Digelar Kemenag, 100 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Masjid Istiqlal

Sebanyak 100 pasangan calon suami-istri mengikuti kegiatan nikah massal yang kembali diselenggarakan Kementerian Agama di Masjid Istiqlal.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Trbunnews/Fahdi Pahlevi
NIKAH MASSAL - Acara nikah massal bertajuk 'Nikah Fest' diikuti 100 pasangan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (4/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 100 pasangan calon suami-istri mengikuti kegiatan nikah massal yang kembali diselenggarakan Kementerian Agama RI di kegiatan bertajuk 'Nikah Fest' di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (4/9/2025). 

Pasangan peserta nikah massal ini berasal dari berbagai wilayah dan berlangsung dalam suasana khidmat. 

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan program ini untuk membantu warganya yang ingin menikah namun terkendala biaya. 

"Ini sangat membantu masyarakat. Ini bukti bahwa negara datang untuk membantu warganya dalam melangsungkan perkawinan," ujar Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (4/9/2025). 

Menurut Nasaruddin, seluruh kebutuhan dalam pelaksanaan nikah massal ini ditanggung pemerintah. 

Mulai dari biaya penghulu, mahar, penginapan, hingga modal usaha. Nasaruddin mengatakan kegiatan serupa juga digelar di sejumlah daerah.

"Tidak ada biaya penghulu, bahkan maharnya pun ditanggung pemerintah. Malam ini juga para pasangan diinapkan di hotel gratis. Setiap keluarga mendapatkan modal usaha Rp2 juta," jelasnya.

Program ini, kata ditujukan untuk masyarakat dari golongan kurang mampu. Menag berharap tradisi perkawinan yang lebih hemat dapat berkembang di masyarakat.

Baca juga: Nikah Massal Gratis di Bogor, 53 Pasangan Resmi Jadi Suami Istri

"Kalau orang kawin normal itu bisa habis Rp100 juta. Bayangkan, ada 2 juta orang menikah setiap tahun. Kalau semua mengeluarkan Rp100 juta, berarti ada Rp200 triliun perputaran dana hanya untuk pesta. Lebih baik uang itu dipakai modal usaha pasangan," kata Nasaruddin.

Baca juga: Menteri Agama: Peminat Nikah Massal di Indonesia Luar Biasa Tinggi

Nasaruddin berharap, program ini bisa menjadi tradisi positif di Indonesia, sekaligus menjadi solusi bagi keluarga yang kesulitan mengurus birokrasi pernikahan maupun terbebani biaya tinggi.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved