Demo di Jakarta
Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Tulis Surat Dari Rutan Polda Metro Jaya, Tegaskan Tak Menyesal
Delpedro Marhaen, menulis surat dari balik tahanan setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, menulis surat dari balik tahanan setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh.
Lokataru Foundation merupakan organisasi nirlaba yang berbasis di Jakarta. Memiliki tujuan memberikan kontribusi dalam setiap situasi pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia sebagai tanggung jawab negara.
Dalam surat yang beredar Rabu (3/9/2025), Delpedro mengungkapkan kondisi penahanannya di Rutan Polda Metro Jaya.
Ia menyebut sudah menjalani pemeriksaan intensif selama 24 jam dan menjawab puluhan pertanyaan dari penyidik.
"Setelah dilakukan penangkapan pada 1 Agustus, saya menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama 24 jam dengan 98 pertanyaan. Setelah itu saya mendapatkan surat perintah penahanan. Kini, saya ditahan di Rutan Polda Metro Jaya," tulis Delpedro, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Jejak Digital di Balik Aksi Anarkis: Delpedro Marhaen Terhubung dengan Blok Politik Pelajar
Menurutnya, kasus yang menjeratnya berkaitan dengan aktivitas Lokataru memberikan bantuan hukum bagi warga sipil yang ditangkap hanya karena menyampaikan pendapat di muka umum.
Selain itu dia juga mengaku memberikan bantuan atas ancaman kepada pelajar pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang berpotensi dicabut karena ikut aksi unjuk rasa.
"Selain bantuan hukum, kami juga membela pelajar yang KJP-nya dicabut, dan meminta biaya rumah sakit bagi korban kekerasan polisi untuk digratiskan. Semua itu dikabulkan dan berhasil. Tetapi semua itu jadi alasan untuk menuduh saya melakukan perbuatan menghasut,” ungkapnya.
Baca juga: Polisi Jelaskan Alasan Tangkap Direktur Lokataru Delpedro Marhaen
Delpedro menegaskan dirinya tidak pernah menyesali tindakan tersebut.
Ia menilai perjuangan itu menyangkut masa depan generasi muda.
"Saya tidak pernah menyesal melakukan itu semua. Ini soal masa depan orang banyak yang menggantungkan diri pada pendidikan. Jika kami biarkan, bagaimana mereka bisa merubah nasibnya?” tulisnya lagi.
Dalam pesannya, Delpedro juga menyampaikan terima kasih atas dukungan publik.
Ia menyerukan agar masyarakat tetap teguh melawan segala bentuk represi.
"Untuk rekan-rekan di luar sana yang memberikan dukungan, tidak perlu khawatir dengan kondisi saya. Sebab kita akan selalu terhubung pada kesamaan nasib yang hari-hari ini terlihat semakin gelap," katanya.
Dia pun menutup surat dua halaman itu dengan kata-kata menohok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.