Demo di Jakarta
Komnas HAM Setuju dengan PBB soal Investigasi Kekerasan Aparat dalam Demonstrasi Agustus 2025
Komnas HAM sepakat dengan PBB yang meminta adanya investigasi terhadap aksi kekerasan aparat yang mengamankan aksi demonstrasi di RI.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku sepakat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meminta adanya investigasi terhadap aksi kekerasan aparat yang mengamankan aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025.
Ketua Komnas HAM RI Anis Hidayah mengatakan, pihaknya bersama Lembaga Negara HAM lainnya akan membentuk tim investigasi atas kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil tersebut.
"Terkait investigasi, yang Affan kan Komnas HAM sedang melakukan investigasi, tetapi karena ada banyak kasus-kasus yang kemudian juga menyusul kematian dan luka-luka, nanti LNHAM ini akan membentuk tim yang akan diinformasikan kemudian bagaimana tim ini akan bekerja," kata Anis di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2025).
Dia juga setuju dengan PBB terkait dorongan agar pemerintah dan penyelenggara negara lainnya membuka ruang dialog.
Hal ini sering direkomendasikan Komnas HAM kepada pemerintah agar aspirasi masyarakat mendapat jalurnya.
"Karena selama ini aksi yang terjadi memang seperti akumulatif karena ruang dialog yang sangat sempit," kata Anis.
10 Korban Meninggal
1. Affan Kurniawan, seorang driver ojek online, tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025).
2. Akbar Basri, dilaporkan meninggal dunia saat Gedung DPRD Kota Makassar terbakar di tengah aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025).
3. Sarina Wati, dilaporkan meninggal dunia saat Gedung DPRD Kota Makassar terbakar di tengah aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025).
4. Syaiful Akbar, dilaporkan meninggal dunia saat Gedung DPRD Kota Makassar terbakar di tengah aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025).
5. Budi Haryadi, dilaporkan meninggal dunia saat Gedung DPRD Kota Makassar terbakar di tengah aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025).
6. Rusdamdiansyah, seorang driver ojek online menjadi korban pengeroyokan karena dicurigai sebagai anggota intelijen alias intel, di Makassar.
7. Sumari (60), seorang tukang becak yang meninggal dunia diduga terpapar gas air mata saat kericuhan pecah di Bundaran Gladak, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025).
8. Rheza Sendy, mahasiswa Amikom Yogyakarta, tewas saat mengikuti aksi, Minggu (31/8/2025). Berdasarkan keterangan BEM Amikom, Rheza terjatuh dari motor setelah situasi ricuh akibat Tembakan gas air mata. Motornya mendadak mati saat ia mencoba berbalik arah hingga membuatnya kehilangan kendali. Rheza kemudian disebut langsung dihampiri aparat.
Demo di Jakarta
Polisi Komunikasi dengan Keluarga Farhan dan Reno, Dua Orang yang Masih Hilang Pascademo |
---|
Farhan dan Reno Masih Hilang, KontraS: Terakhir Terlihat di Mako Brimob Kwitang |
---|
Tim Reformasi Polri Dibentuk, SETARA Ingatkan Jangan Terjebak Isu Jabatan |
---|
Batal Bentuk TGPF, Prabowo Pilih Jalur Lembaga HAM untuk Investigasi Kerusuhan Agustus |
---|
Delpedro Cs Ajukan Penangguhan Penahanan, Polda Metro Jaya: Penyidik yang akan Mempertimbangkan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.