Senin, 6 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Kapolri Pastikan Para Perusuh Demo di Indonesia Segera Ditangkap

Kapolri janji buru perusuh demo. Ribuan sudah diamankan, puluhan jadi tersangka. Situasi mulai dikendalikan, patroli besar digelar

Penulis: Taufik Ismail
Tribunnews.com/Taufik Ismail
DEMONSTRASI RUSUH - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). Ia menegaskan kepolisian tengah memburu pelaku kerusuhan dalam gelombang demonstrasi di sejumlah wilayah Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya akan segera menangkap para pelaku kerusuhan dalam rangkaian demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. 

Pernyataan tersebut disampaikan usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto menjenguk aparat kepolisian yang terluka di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

“Kami akan menangkap pelaku-pelaku pembuat kerusuhan dan memproses sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Kapolri.

Ia menambahkan bahwa langkah penindakan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden untuk segera mengembalikan situasi keamanan nasional.

“Kami tentunya akan menindaklanjuti apa yang menjadi perintah beliau, segera mengembalikan keamanan, mengembalikan situasi yang ada sehingga masyarakat bisa kembali melaksanakan kegiatannya, perekonomian bisa kembali tumbuh,” kata Sigit.

Baca juga: Gus Yaqut Diteriaki Maling Usai Diperiksa 7 Jam di KPK Terkait Skandal Korupsi Haji

Ribuan Orang Diamankan, Puluhan Jadi Tersangka

DEMONSTRASI 2025 - Gedung Negara Grahadi, bangunan bersejarah dan pusat pemerintahan Jawa Timur, terbakar saat demonstrasi di Surabaya, Sabtu (30/8/2025) malam. Insiden ini terjadi di tengah gelombang aksi nasional menyusul kematian seorang pengemudi ojek online dalam demonstrasi di Jakarta.
DEMONSTRASI 2025 - Gedung Negara Grahadi, bangunan bersejarah dan pusat pemerintahan Jawa Timur, terbakar saat demonstrasi di Surabaya, Sabtu (30/8/2025) malam. Insiden ini terjadi di tengah gelombang aksi nasional menyusul kematian seorang pengemudi ojek online dalam demonstrasi di Jakarta. (Surya.co/Ist)

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan bahwa sebanyak 3.195 orang telah diamankan terkait kerusuhan yang terjadi antara 25 hingga 31 Agustus 2025. 

Dari jumlah tersebut, 387 orang telah dipulangkan, sementara 2.753 masih dalam proses pemeriksaan. Sebanyak 55 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Berikut rincian jumlah orang yang diamankan di 15 Polda:

  • Polda Metro Jaya: 1.240 orang
  • Polda Jawa Timur: 709 orang (51 tersangka)
  • Polda Jawa Tengah: 653 orang
  • Polda Jawa Barat: 147 orang
  • Polda Bali: 138 orang
  • Polda Kalimantan Barat: 91 orang
  • Polda Sumatera Selatan: 63 orang
  • Polda DI Yogyakarta: 60 orang
  • Polda Sumatera Utara: 50 orang
  • Polda Jambi: 17 orang
  • Polda Banten: 15 orang
  • Polda Sulawesi Barat: 6 orang
  • Polda Papua Barat Daya: 4 orang (tersangka)
  • Polda Sulawesi Tengah: 1 orang
  • Polda NTB: 1 orang

Fokus Penindakan di Jakarta

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyampaikan bahwa pihaknya telah mengamankan sekitar 1.240 orang terduga pelaku terkait aksi perusakan dan penjarahan di Jakarta.

“Sejak awal kejadian sampai saat ini, Polda Metro Jaya sudah menangkap sekitar 1.240 orang. Mereka sebagian besar berasal dari luar Jakarta, ada dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten,” ujarnya di Balai Kota Jakarta.

Asep menegaskan bahwa pihaknya telah mendeteksi sejumlah pelaku dan akan melakukan penangkapan dalam waktu dekat.

“Sudah tinggal tunggu saja, kami akan melakukan upaya tindakan tegas berupa penangkapan. Mohon doa agar semua bisa berjalan baik,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya membedakan antara aksi damai dan tindakan anarkis.

“Bagi masyarakat yang menyampaikan pendapat secara damai, itu tidak masalah. Tapi untuk aksi anarkis, merusak fasilitas umum, tentu akan ditindak tegas,” ungkapnya.

Kapolda menyebut massa yang terlibat kericuhan berasal dari berbagai elemen, termasuk pelajar, mahasiswa, dan warga yang ikut-ikutan.

Polda Metro Jaya bersama Pangdam Jaya telah menerima instruksi langsung dari Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Patroli Skala Besar dan Pendekatan Humanis

Personel kepolisian dari Satuan Brimob, Sabhara dan Korlantas melakukan patroli di Kawasan Bundaran HI, Minggu (31/8/2025). Patroli yang melibatkan ratusan personel kepolisian ini merupakan upaya dalam menciptakan kembali situasi kondusif bagi masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Personel kepolisian dari Satuan Brimob, Sabhara dan Korlantas melakukan patroli di Kawasan Bundaran HI, Minggu (31/8/2025). Patroli yang melibatkan ratusan personel kepolisian ini merupakan upaya dalam menciptakan kembali situasi kondusif bagi masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Untuk menjaga stabilitas keamanan, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya telah menggelar patroli skala besar di sejumlah titik di Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa patroli ini dipimpin langsung oleh Karoops Polda Metro Jaya Kombes I Ketut Gede Wijatmika, melibatkan 324 personel gabungan dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, serta stakeholder Pemprov DKI Jakarta.

Tim patroli dibagi menjadi empat kelompok yang menyisir wilayah Jakarta Utara, Timur, Pusat, Barat, Selatan, hingga Depok.

“Kegiatan patroli dilaksanakan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, untuk memberikan rasa aman,” kata Ade Ary di kawasan Monas, Minggu (31/8/2025).

Ia menegaskan bahwa situasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya hingga sore hari masih aman terkendali.

Polres dan Polsek jajaran tetap melakukan pendekatan humanis, sambil berkoordinasi dengan Kodam Jaya, Pemprov DKI, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda. Tindakan tegas dan terukur akan menjadi opsi terakhir apabila aksi kericuhan tetap berlangsung.

“Kami harapkan melalui patroli ini tercapai situasi Kamtibmas yang kondusif,” tutup Ade Ary.

Latar Belakang Kerusuhan

Gelombang demonstrasi yang berlangsung sejak 28 Agustus 2025 dipicu oleh kematian pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, dalam aksi unjuk rasa di Pejompongan, Jakarta Pusat, serta isu kenaikan tunjangan DPR dan tuntutan buruh. 

Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi kerusuhan di sejumlah kota, termasuk pembakaran Gedung Negara Grahadi di Surabaya dan perusakan fasilitas umum di Jakarta.

Pemerintah menegaskan bahwa proses hukum terhadap pelaku akan dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur, dengan tetap menjamin hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat secara damai. Aparat keamanan terus bersiaga untuk mencegah potensi gangguan lanjutan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved