Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Soroti Gelombang Aksi Demonstrasi, Pemerhati Kebijakan Ingatkan Masyarakat Waspada Provokasi
Pemerhati Kebijakan Publik, Sudarsono Hadisiswoyo, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kerusuhan yang melanda Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati Kebijakan Publik, Sudarsono Hadisiswoyo, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kerusuhan yang melanda Jakarta dan sejumlah daerah.
Sudarsono Hadisiswoyo adalah seorang pengamat kebijakan publik yang kerap memberikan analisis dan kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Ia juga dikenal sebagai Konsultan Senior di berbagai kementerian, lembaga, dan sektor swasta, serta aktif sebagai aktivis untuk nusantara.
Ia menyoroti tragedi meninggalnya seorang pengemudi ojek online dalam peristiwa tersebut, yang memantik simpati luas dari masyarakat.
Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Administrasi Negara, Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama Jakarta ini menilai, keberhasilan Presiden Prabowo Subianto dalam sejumlah kebijakan justru mengusik pihak-pihak tertentu.
Ia mencontohkan penghentian impor beras untuk memperkuat kedaulatan pangan, program Makanan Bergizi (MBG) bagi masyarakat, hingga penindakan tegas kasus korupsi besar di perusahaan pelat merah dan kementerian.
“Keberhasilan-keberhasilan ini tampaknya mengganggu pihak-pihak tertentu yang mencoba mengalihkan perhatian publik melalui hasutan, bahkan diduga mendanai kerusuhan sebagai bagian dari permainan ‘bola billiard politik’,” kata Sudarsono ditulis, Sabtu (30/8/2025).
Direktur Eksekutif di Focus Survei Indonesia sejak Desember 2013 hingga Mei 2014 ini mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap provokasi, baik dari dalam maupun luar negeri.
Menurutnya, kelompok tertentu sengaja membangun narasi negatif untuk merusak stabilitas nasional demi kepentingan sempit.
Sudarsono juga melontarkan kritik kepada sejumlah wakil rakyat yang dinilai tidak berpihak kepada kepentingan publik.
“Hak rakyat justru diperjualbelikan oleh para wakilnya. Ke depan, rakyat harus diberikan pilihan agar mereka tidak kembali dipercaya,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa kritik tetap penting sebagai bagian dari demokrasi, asalkan disampaikan tanpa provokasi.
“Stabilitas dan kedaulatan negara harus dijaga demi kesejahteraan rakyat. Jika diabaikan atau dikelola keliru, harapan rakyat akan pudar,” pungkasnya.
Gelombang demonstrasi yang telah berlangsung sejak 25 Agustus 2025 terus meluas dan kian panas hingga Sabtu siang (30/8/2025).
Aksi unjuk rasa tersebut sebagai respons atas insiden tewasnya driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan, yang terlindas mobil Rantis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam itu berujung ricuh.
Peristiwa ini memicu gelombang protes di berbagai titik di Jakarta dan situasi pun menjadi penuh ketegangan, fasilitas umum rusak dan dibakar, terjadi bentrokan massa dengan aparat, hingga jatuhnya korban jiwa.
Berikut rangkuman peristiwa pentingnya:
Pemicu Utama
- Kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojek online berusia 21 tahun, yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob saat demo di Pejompongan, Jakarta pada 28 Agustus 2025.
- Kekecewaan publik terhadap tunjangan DPR yang dianggap tidak adil di tengah kesulitan ekonomi.
- Tuntutan buruh dan mahasiswa: penghapusan outsourcing, penolakan upah murah, reformasi pajak, dan revisi UU Ketenagakerjaan.
Aksi ini bukan sekadar protes atas satu insiden, tapi mencerminkan akumulasi kekecewaan publik terhadap ketimpangan sosial dan respons aparat.
Berujung Ricuh
Serangkaian aksi demonstrasi besar-besaran yang berlangsung pada 25–29 Agustus 2025 di berbagai kota di Indonesia berujung pada kericuhan dan bentrokan antara massa dan aparat.
Berikut rangkuman aksi demo yang masih memanas di sejumlah daerah Indonesia.
1. Jakarta
Situasi mencekam terjadi di depan Mako Brimob Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu malam (30/8/2025).
Aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa aksi.
Kericuhan pecah menyusul demonstrasi lanjutan yang menuntut keadilan atas kematian Affan Kurniawan.
Pantauan Tribunnews.com, hingga pukul 19.27 WIB menunjukkan asap gas air mata mengepul pekat di udara.
Tembakan tersebut merupakan respons atas lemparan batu, botol, petasan, dan kembang api dari arah massa ke barikade aparat.
Massa sempat berusaha memaksa masuk ke area Mako Brimob.
Pasukan TNI yang sebelumnya membentuk barisan di depan polisi untuk menahan massa, perlahan mundur karena situasi semakin tidak kondusif.
Mundurnya TNI memberi ruang bagi aparat kepolisian untuk mengambil tindakan tegas.
Minimnya penerangan di lokasi memperburuk keadaan.
Lampu PJU di sepanjang Jalan Prajurit KKO Usman Harun sebagian besar dalam kondisi mati, hanya menyisakan penerangan tepat di depan Mako Brimob.
2. Surabaya
Aksi demonstrasi di Surabaya berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi, Sabtu (30/8/2025) sore.
Ribuan massa dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa, pengemudi ojek online, dan masyarakat sipil, berkumpul untuk menyuarakan tuntutan keadilan atas insiden tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang dilindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta.
Dalam pengamatan SURYA.co.id, aksi ini merupakan lanjutan dari gelombang protes yang telah berlangsung sejak Kamis lalu.
Di depan Grahadi, massa membawa poster, bendera Merah Putih, dan mengenakan pita hitam sebagai simbol duka dan solidaritas.
Mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus menjadi penggerak utama aksi.
Mereka menyampaikan orasi bergantian, menuntut reformasi kepolisian dan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pengamanan demonstrasi.
Selain itu, mereka juga menuntut teman-temannya yang ditahan juga dibebaskan.
Baca juga: Warga Sekitar Minta Rumah Ahmad Sahroni Jangan Dibakar: Kasihan Warga Sini
Situasi di depan Grahadi sempat tegang, namun masih terkendali.
Aparat kepolisian berjaga di sisi barat dan timur gedung, sementara petugas Satpol PP mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
3. Kediri
Situasi demo di Kota Kediri berubah mencekam setelah aksi massa, membakar Gedung DPRD Kota Kediri, di Jalan Mayor Bismo, Kecamatan Mojoroto, Sabtu (30/8/2025).
Api telah membakar sebagian besar bangunan dan asap tebal membubung tinggi.
Sebelumnya ratusan massa menggelar demonstrasi di depan Mapolres Kediri Kota. Dalam aksi itu, sejumlah kendaraan juga sempat dibakar sebelum massa membubarkan diri.
Situasi kian mencekam ketika massa kemudian bergerak menuju kantor DPRD Kota Kediri.
Di lokasi, massa merangsek masuk dan menjebol pagar. Spanduk-spanduk yang ada di sekitar gedung dewan dibakar, lalu api merambat hingga menghanguskan bagian utama gedung DPRD. Kobaran api terus terlihat hingga sekitar pukul 19.00 WIB.
"Api cepat membesar dan asapnya sangat pekat. Warga sekitar banyak yang memilih menjauh karena khawatir situasi makin memburuk," ujar salah satu warga yang menyaksikan kejadian, dikutip dari Tribun Jatim-Timur.
Akibat insiden ini, arus lalu lintas di kawasan Jalan Mayor Bismo ditutup total.
Hingga malam hari, kondisi gedung DPRD Kota Kediri masih mencekam.
Bagian bangunan hangus terbakar, sementara puing-puing berserakan di area sekitar.
4. Serang
Massa juga masih melakukan aksi demonstrasi di sepanjang Jalan Protokol Kota Serang, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Kota Serang, Banten, Sabtu (30/8/2025) malam.
Dikutip dari Tribun Banten, mereka tampak bentrok dengan petugas kepolisian, hingga gas air mata diluncurkan petugas untuk memukul mundur massa aksi.
Para petugas dari arah Polresta Serang Kota bergerak Jalan dengan menembakan gas air mata, ke arah massa aksi dari arah Ciceri.
Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com di lokasi, sekira pukul 21.00 WIB, massa aksi tampak berlarian sambil mengusap muka karena terkena asap, dari gas air mata.
Sebagian massa berlari ke arah perempatan Lampu Merah Ciceri, hingga ada juga yang berlarian ke arah pemukiman warga.
"Mundur-mundur," ucap massa aksi berlarian, sambil membawa bambu, bendera dan beberapa alat demo lainnya.
Massa aksi yang didominasi oleh anak-anak muda itu, tampaknya tak gentar untuk kembali mendekat ke arah petugas.
Meski gas air mata ditembakan beberapa kali, mereka hanya berlari menghindar kemudian mendekat lagi ke arah petugas.
5. Majene
Ribuan mahasiswa juga melakukan demo di Kabupaten Majene hingga malam hari, Sabtu (30/8/2025).
Dikutip dari Tribun Sulbar, kericuhan pecah ketika massa aksi Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) melempari Gedung DPRD dengan bom molotov.
Kondisi makin mencekam saat sejumlah massa nekat membakar bagian luar gedung.
Api sempat membesar dan nyaris membakar Gedung DPRD Majene.
Ledakan petasan juga terdengar di sekitar lokasi, menambah suasana kacau.
Aparat kepolisian yang berjaga langsung bergerak cepat.
Dengan menembakkan gas air mata secara beruntun, polisi berhasil memukul mundur massa aksi yang semula bertahan di halaman kantor DPRD.
Ribuan mahasiswa akhirnya kocar-kacir dan terpaksa membubarkan diri menuju stadion.
6. Denpasar
Aksi demonstrasi juga terjadi di Bali yang dilakukan di depan kantor DPRD.
Dikutip dari Tribun Bali, ratusan massa rusuh di depan Kantor DPRD Bali pada Sabtu, 30 Agustus 2025 sore.
Awalnya, aksi demo berjalan secara damai namun semuanya berubah menjadi kerusuhan bahkan terjadi penjarahan 2 mobil polisi.
Mereka awalnya berkumpul di Barat Lapangan Puputan Renon, namun mereka kemudian langsung anarkis saat melihat polisi datang.
Massa langsung menyerbu saat dua unit mobil polisi tiba di depan kantor DPRD Bali.
Dua mobil polisi tersebut disandera oleh massa dan mereka merusak dan mencoret mobil tersebut.
Selain itu, mobil ini nyaris dibakar namun dipadamkan.
Selain itu, isi di dalam mobil juga dijarah, termasuk tameng, helm polisi termasuk jaket. (*)
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Mahasiswa Apresiasi Golkar Buka Ruang Dialog Dengar Aspirasi Rakyat Soal Tuntutan 17+8 |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
---|
Tim Reformasi Polri Digeber Pekan Ini, Ini Alasan Prabowo Bergerak Cepat |
---|
Fraksi PAN DPR RI Bahas Tuntutan 17+8 Bersama Organisasi Perempuan dan Elemen Mahasiswa |
---|
Tetap Kritis Suarakan Perjuangan Rakyat, Erick Yusuf Sebut Unjuk Rasa Harus Damai, Tanpa Kekerasan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.