Jumat, 3 Oktober 2025

Maulid Nabi Muhammad SAW

Sejarah dan Amalan yang Dianjurkan saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada Jumat, 5 September 2025. Berikut sejarah dan amalan yang dianjurkan.

Freepik
MAULID NABI 2025 - Foto ini diambil dari Freepik pada Senin (25/8/2025). Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada Jumat, 5 September 2025. Berikut sejarah dan amalan yang dianjurkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada Jumat, 5 September 2025.

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dirayakan oleh umat Islam setiap tahunnya pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.

Maulid Nabi dalam bahasa Arabnya yaitu Mawlid an-Nabi yang secara harfiah berarti "Kelahiran Nabi".

Peringatan ini menjadi momen penting bagi umat Islam untuk mengenang, meneladani, dan mengamalkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW.

Lantas, bagaimana sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan amalan-amalan yang dianjurkan dalam memperingatinya?

Sejarah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Dilansir dari Baznas, tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW mulai dikenal pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-11 M.

Pada masa itu, perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan tujuan memperingati kelahiran Rasulullah sekaligus mempererat persatuan umat Islam.

Namun, tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai wilayah dunia Islam dan diadopsi oleh berbagai budaya Muslim di Asia, Afrika, dan Eropa.

Beberapa ulama menyebut bahwa peringatan Maulid merupakan bentuk ekspresi cinta umat terhadap Rasulullah.

Menurut Imam Jalaluddin al-Suyuti, salah satu ulama terkemuka dalam sejarah Islam, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang baik selama diisi dengan kegiatan yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti pembacaan Al-Qur'an, salawat, dan pengajian (al-Suyuti, Husnul Maqsid fi Amalil Maulid).

Baca juga: 15 Contoh Undangan Maulid Nabi 2025 untuk Acara di Sekolah, Masjid dan Kampung

Para ulama memperbolehkan perayaannya sebagai bagian dari kebiasaan baik selama tidak melanggar syariat.

Hal ini diperkuat oleh pandangan Imam Ibn Hajar al-Asqalani yang menyebut bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu cara umat Islam untuk mengenang kelahiran orang yang paling dicintai Allah (al-Asqalani, Fath al-Bari).

Dalil Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Dosen Tafsir Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Ahmadi Fathurrohman Dardiri, mengatakan di antara dalil perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW menurut sebagian ulama adalah firman Allah:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya: Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad SAW) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira. (QS.Yunus: 58)

Ayat tersebut menganjurkan kepada umat Islam agar menyambut gembira anugerah dan rahmat Allah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved