Senin, 6 Oktober 2025

Dasco Telepon Menkes Minta Segera Tangani KLB Campak di Sumenep

Dasco meminta Kementerian Kesehatan atau Kemenkes untuk mengambil tindakan preventif. 

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
dok DPR RI/vel
TANGANI CAMPAK - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad minta Menkes segera menangani kejadian luar biasa (KLB) campak yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur./ Foto.dok 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku telah menghubungi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) campak yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Dasco meminta Kementerian Kesehatan atau Kemenkes untuk mengambil tindakan preventif. 

"Ya semalam saya sudah langsung telepon dengan Menteri Kesehatan dan segera meminta diambil langkah-langkah preventif untuk agar hal tersebut bisa cepat tertanggulangi," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep per 24 Agustus 2025, jumlah kasus campak tercatat 2.105 kasus, naik dari sebelumnya 2.035 kasus.

Dari jumlah itu, 17 anak dilaporkan meninggal dunia dengan rincian akni 16 anak belum pernah divaksin dan satu anak mendapat vaksinasi tidak lengkap.

Sebagai langkah antisipasi dan pemjtusan penyebaran campak, imunisasi massal dilakukan selama dua minggu dengan target 74 ribu lebih balita berusia 9 bulan hingga 7 tahun.

Vaksinasi tidak hanya dilakukan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, namun juga secara jemput bola ke sekolah-sekolah untuk menjangkau anak-anak yang masuk dalam kategori sasaran imunisasi.

Pada Senin (25/8/2025), dikutip dari Tribunmadura, sebanyak 6.336 anak di Kabupaten Sumenep dilaporkan sudah menerima imunisasi atau outbreak response immunization (ORI).

Kepala Bidang Pencegahan Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Achmad Syamsuri menyebutkan hari pertama pelaksanaan imunisasi campak ditargetkan 3.522 anak sudah dilakukan ORI serentak di 26 puskesmas.

"Alhamdulillah target kami hari ini 3.522 anak, dan sampai cut off laporan pada pukul 14.00WIB sudah mencapai 6.336 anak yang dilakukan imunisasi," kata Achmad.

Campak merupakan penyakit infeksi virus yang sangat menular, disebabkan oleh virus Morbillivirus.

Campak menyerang saluran pernapasan dan menyebar melalui droplet (perc (percikan liur) saat penderita batuk, bersin, atau berbicara

Penyakit ini bisa berakibat fatal, terutama pada anak-anak dan orang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Komplikasi serius meliputi radang paru-paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), diare berat, kebutaan, dan kematian, terutama jika korban tidak diimunisasi.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved