Sabtu, 4 Oktober 2025

Tunjangan DPR RI

Pelajar Ikut Aksi 'Bubarkan DPR', Polisi Imbau Orangtua Awasi Anak

Sejumlah pelajar ikut hadir dalam aksi unjuk rasa bertajuk "Bubarkan DPR" yang digelar di Gedung DPR/MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Fersinanus Waku
DEMO BUBARKAN DPR - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary Syam Indradi, saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pelajar ikut hadir dalam aksi unjuk rasa bertajuk "Bubarkan DPR" yang digelar di Gedung DPR/MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025). 

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyayangkan keterlibatan pelajar dalam aksi tersebut.

"Tadi ada beberapa pihak lain juga ya, di antaranya pelajar. Nah, ini mohon, kami menyayangkan hal ini ya, maksudnya tolong orangtua juga bisa mengecek anaknya," kata Ade di Gedung DPR.

Menurut Ade, para pelajar tersebut diketahui datang ke lokasi aksi setelah mendapat informasi dari media sosial. 

Saat dimintai keterangan oleh petugas, mereka mengaku hadir hanya untuk menonton jalannya unjuk rasa.

"Setelah ditanya sama rekan-rekan kami di lapangan, apa maksud dan tujuan adik-adik pelajar yang datang? Ingin menonton, menonton aksi unjuk rasa. Ini tidak perlu sebenarnya ya," ujar Ade.

Ade menegaskan, pelajar seharusnya fokus pada kegiatan belajar, terlebih aksi tersebut berlangsung pada jam sekolah.

"Jadi mohon. Pelajar itu tugasnya belajar, dan ini jam sekolah. Jadi mohon sama-sama kita cegah, jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak perlu dan tidak bermanfaat ya. Menonton aksi unjuk rasa, buat apa?" tegasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk bersikap bijak, tidak mudah terprovokasi, dan cermat dalam menerima informasi daring.

"Di sisi lain, ajakan-ajakan yang dari Medsos beredar beberapa hari yang lalu itu, mohon juga kita sikapi dengan bijak, kita pilah, kita komunikasikan, jangan mudah terprovokasi, kita harus cerdas dan bijak bermedsos," tutur Ade.

Selain mendorong pembubaran DPR, massa aksi juga menolak kenaikan tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan bagi legislator.

Hingga kini aksi tersebut masih berlangsung. Aparat kepolisian juga tampak masih bersiaga di lokasi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved