Profil Letjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB yang Viral Gegara Undangan Pernikahan Anak Pakai Kop BNPB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto disorot publik usai undangan rapat pernikahan anaknya gunakan kop resmi BNPB.
TRIBUNNEWS.COM - Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mendadak jadi sorotan publik usai beredarnya surat undangan rapat persiapan pernikahan anaknya yang menggunakan kop resmi BNPB.
Meski surat itu ditujukan untuk panitia internal dan eksternal yang membantu wedding organizer, penggunaan simbol institusi negara dalam urusan pribadi memicu polemik.
BNPB pun segera mengklarifikasi bahwa tidak ada anggaran negara yang digunakan, dan rapat digelar di luar jam kerja karena keterbatasan waktu sang jenderal yang tengah sibuk menangani bencana nasional.
BNPB adalah singkatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, lembaga pemerintah non-kementerian yang bertugas:
Mengkoordinasikan penanggulangan bencana secara nasional
Merumuskan kebijakan penanggulangan bencana, baik saat pra-bencana, tanggap darurat, maupun pasca-bencana
Melaksanakan penanganan darurat bencana secara langsung jika diperlukan
Dasar Hukum
BNPB dibentuk berdasarkan:
Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008
Merupakan pengganti dari Bakornas PB (Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana)
Tugas Utama BNPB
Menyusun dan menetapkan pedoman penanggulangan bencana
Mengkoordinasikan instansi pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat
Melakukan pendidikan, pelatihan, dan simulasi kebencanaan
Menyalurkan bantuan logistik dan dana darurat
Menyampaikan informasi bencana kepada publik
Saat ini dipimpin oleh Letjen TNI Suharyanto, seorang perwira tinggi TNI AD yang dikenal aktif turun langsung ke lokasi bencana. Dia memimpin BNPB sejak 17 November 2021.
Namun, belakangan ini, nama Letten TNI Suharyanto sedang menjadi sorotan setelah Undangan Rapat Pernikahan Anak Kepala BNPB.
BNPB menyampaikan klarifikasi terkait beredarnya surat undangan berkop BNPB ihwal rapat persiapan pernikahan anak Ketua BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Sekretaris Utama BNPB Rustian membenarkan adanya surat undangan pernikahan berkop itu, yang ditujukan kepada jajaran internal BNPB dan pihak eksternal.
"Undangan tersebut ditujukan kepada panitia yang ditentukan beliau. Ada internal, ada juga sebagian angkatan beliau, termasuk polisinya," kata Rustian dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Sabtu (23/8/2025).
Ruslan mengatakan, rapat tersebut digelar untuk membantu wedding organizer (WO) dalam merencanakan acara pernikahan anak Suharyanto.
"Jadi, dengan telah terbentukanya panitia ini perlu diadakan rapat untuk bantu WO yang telah beliau tunjuk," ujar Rustian.
Rustian menuturkan, agenda rapat ditujukan untuk memperkenalkan seluruh panitia dari unsur internal BNPB, Polri, dan TNI angkatan Suharyanto.
Terkait kop resmi BNPB di undangan tersebut, Rustian menyebut hal itu diklaim berkaitan dengan keterbatasan waktu Kepala BNPB.
"Keterbatasan waktu beliau (Suharyanto) juga karena terjadi banjir longsor dan karhutla, beliau sibuk. Kami juga sibuk di daerah masing-masing dan waktu itu bisa dilaksanakan dan dikumpulkan sehingga pakai kop BNPB," ujar Rustian.
Lanjutnya, panitia dibentuk untuk mempermudah koordinasi dengan WO, sehingga nantinya dapat memilah para tamu undangan saat acara diselenggarakan
"Beliau (Suharyanto) wanti-wanti kami hanya membantu WO yang sudah ditunjuk dengan memberikan masukan-masukan mengonsolidasikan semua seksi-seksi," tutur Rustian.
Disampaikan Rustian, Kepala BNPB menegaskan bahwa tidak ada anggaran negara yang keluar untuk kepengurusan ini.
"Beliau TNI, paham betul tentang penggunaan anggaran negara ini," ucapnya.
Dengan adanya klarifikasi tersebut, Rustian berharap polemik terkait surat undangan itu tidak berlarut-larut.
"Semoga informasi in semakin jelas dan kami mohon polemik ini bisa diakhiri sampai disini," tuntasnya.
Ada aturan resmi yang mengatur penggunaan kop surat lembaga negara, dan penggunaannya untuk urusan pribadi seperti pernikahan tidak diperbolehkan
Dasar Hukum:
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penggunaan Kop Surat dan Cap Dinas di Lingkungan BKN
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
Kop surat lembaga negara hanya digunakan untuk naskah dinas resmi, seperti:
Surat tugas
Surat keputusan
Surat edaran
Nota dinas
Penggunaan kop surat untuk kepentingan pribadi atau non-dinas tidak dibenarkan dan dapat dianggap sebagai penyalahgunaan simbol negara.
Beredarnya undangan pernikahan anak pakai Kop BNPB menimbulkan kesan bahwa kegiatan pribadi didukung oleh institusi negara.
Berpotensi melanggar prinsip akuntabilitas dan etika administrasi publik. Dapat menjadi dasar pemeriksaan internal atau etik, terutama jika menimbulkan polemik publik
Profil Letjen TNI Suharyanto
Jabatan Saat Ini
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 17 November 2021
Menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito
Latar Belakang Militer
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989
Berasal dari kecabangan Infanteri, dengan pengalaman panjang di Kostrad
Pangkat terakhir: Letnan Jenderal TNI
Riwayat Jabatan Penting
Pangdam V/Brawijaya (2020–2021)
Sekretaris Militer Presiden (2019–2020)
Kasdam Jaya, Danrem 051/Wijayakarta, Dandim Surabaya Selatan
Pernah menjabat di Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai Direktur Kontra Separatisme
Penghargaan dan Prestasi
Lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2013
Menerima berbagai tanda jasa seperti:
Bintang Dharma
Bintang Yudha Dharma Pratama
Bintang Kartika Eka Paksi
Satyalancana Kesetiaan dan Dharma Nusa
Informasi Pribadi
Lahir: 8 September 1967, di Cimahi, Jawa Barat
Istri: Ny. Ervianti Rahmasari
Anak: Dua putri
Letjen TNI Suharyanto dikenal sebagai figur militer yang disiplin, berpengalaman, dan aktif dalam penanganan bencana nasional.
Janji Wapres Gibran ke Korban Banjir di Bali: Rumah yang Rusak Akan Diperbaiki, Fasum Dibangun Lagi |
![]() |
---|
Update Banjir di Bali, BNPB: 16 Orang Meninggal dan 1 Masih Hilang, Tanggap Darurat Dipersingkat |
![]() |
---|
Mengenal Perumahan Permata Residence Mengwitani, Satu Unit Rumah Amblas, 3 Pemilik Rumah Hilang |
![]() |
---|
UPDATE: Korban Jiwa Banjir Bandang di Bali Bertambah jadi 16 Orang, 1 Masih Hilang |
![]() |
---|
BNPB: Lebih 120 Titik di 7 Wilayah Provinsi Bali Terdampak Banjir, 14 Korban Meninggal Ditemukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.