OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja
Klarifikasi Wamenaker Noel usai Jadi Tersangka: Bantah Di-OTT KPK, Tegaskan Tak Terlibat Pemerasan
Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel membantah dirinya di-OTT KPK. Ia juga mengaku tidak terlibat kasus dugaan pemerasan.
Kasus ini terungkap dari laporan masyarakat mengenai adanya praktik pemerasan dalam penerbitan sertifikat K3 pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Ditjen Binwasnaker dan K3).
Modusnya adalah dengan mengambil selisih antara biaya yang dibayarkan oleh perusahaan jasa K3 (PJK3) dengan tarif resmi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dari praktik lancung yang diduga telah berlangsung sejak 2019 ini, KPK mengungkap total aliran dana haram mencapai Rp81 miliar yang dinikmati oleh berbagai pihak di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, dalam OTT KPK yang dilakukan sejak Rabu (20/8/2025) malam, lembaga antirasuah telah menyita barang bukti berupa uang tunai sekitar Rp170 juta dan 2.201 dolar AS, 15 unit mobil, dan tujuh motor.
Berikut daftar mobil dan motor yang disita KPK dari OTT Noel:
Mobil
- Satu unit Nissan GT-R R-35
- Dua unit Hyundai Palisade
- Satu unit Mitsubishi Pajero Sport
- Satu unit Sedan BMW 3 Series
- Satu unit Jeep Cherokee XJ
- Satu unit Suzuki Jimny/Katana
- Dua unit Honda CR-V
- Dua unit Mitsubishi Xpander
- Satu unit Hyundai Stargazer
- Satu unit Honda Freed
- Satu unit Toyota Corolla Cross
- Satu unit Pikap Toyota Hilux
Motor
- Ducati Streetfighter V4 SP
- Ducati Hypermotard
- Ducati XDiavel
- Ducati Multistrada
- Ducati Scrambler
- Dua unit Vespa
Prabowo Bakal Cari Ganti
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengungkapkan respons Presiden Prabowo Subianto soal penangkapan Immanuel Ebenezer.
Prasetyo mengatakan pemerintah prihatin ketika mendengar Noel terjaring OTT KPK.
"Yang pertama baru saja kami mendapatkan kabar mengenai adanya kegiatan OTT oleh KPK."
"Tentu kami mewakili pemerintah menyampaikan keprihatinan salah satu anggota koalisi merah putih diinfo jadi salah satu yang kena operasi tersebut," kata Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Menurut Prasetyo, Prabowo sejak awal sudah berulang kali mengingatkan para pembantunya agar berhati-hati dan tidak menyalahgunakan amanah rakyat.
"Nah, tentu sebagaimana yang berkali-kali diingatkan Presiden ke kita semua bahwa kita perlu untuk terus hati-hati."
"Semangat kita adalah semangat untuk tidak menyalahgunakan amanah yang diberi ke kita semua. Oleh karena itu, kita nyatakan keprihatinan yang mendalam," imbuh dia.
Prasetyo menambahkan, Prabowo telah menerima laporan soal OTT tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.