Senin, 29 September 2025

Menteri Agama Targetkan Penggalangan Dana Wakaf untuk Pendidikan Islam Hingga Rp1 Triliun

Menteri Agama mengatakan dana wakaf yang terkumpul akan diprioritaskan untuk memberikan beasiswa kepada calon-calon pemimpin umat di masa mendatang. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
Tribunnews/Fahdi Fahlevi
WAKAF PENDIDIKAN ISLAM - Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Launching Gerakan Wakaf Pendidikan Islam di Hotel Vertu, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar meluncurkan Gerakan Wakaf Pendidikan Islam dengan target penggalangan dana wakaf minimal Rp1 triliun per tahun. 

Menurut Nasaruddin, penggalangan dana wakaf dapat dikumpulkan dari umat serta dari pemangku kepentingan dari pendidikan Islam.

"Komunitas Kementerian Agama kita dengan stakeholders-nya Insyaallah minimum akan mengumpulkan wakaf Rp1 triliun setiap tahun," kata Nasaruddin pada peluncuran Gerakan Wakaf Pendidikan Islam di Hotel Vertu, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).

Baca juga: Industri Asuransi dan Majelis Wakaf Muhammadiyah Akselerasi Ekosistem Keuangan Syariah

Penggalangan wakaf, kata Nasaruddin, tidak hanya melibatkan Kementerian Agama, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan. 

Mulai dari masjid, organisasi masyarakat Islam, pesantren, mahasiswa, hingga perguruan tinggi Islam.

"Kita ingin memastikan bahwa pendidikan Islam tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga semakin maju dan berdaya saing," katanya. 

Nasaruddin mengatakan dana wakaf yang terkumpul akan diprioritaskan untuk memberikan beasiswa kepada calon-calon pemimpin umat di masa mendatang. 

Nasaruddin mengatakan wakaf untuk pendidikan sebagai bentuk amal jariyah yang paling dibutuhkan saat ini.

"Masjid sudah banyak, santri juga sudah banyak, tapi yang kurang adalah sajidnya, orang yang sujudnya. Investasi kemanusiaan itu tidak kalah dengan berinvestasi amal melalui masjid. Membangun orang, membangun sajid lebih utama daripada membangun masjid," ujarnya.

Ia menambahkan, jika generasi muslim yang taat beribadah memperoleh pendidikan tinggi, maka manfaatnya akan meluas ke masyarakat. 

Baca juga: Potensi Wakaf Rp181 Triliun, BWI Dorong Pemanfaatan untuk Pelestarian Lingkungan

"Bayangkan kalau orang sujud itu punya pendidikan tinggi, tentu juga akan menjadi sedekahnya lebih banyak lagi kepada masyarakat kita,” kata Nasaruddin.

Turut hadir Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin yang juga sekaligus sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), turut hadir pula jajaran pimpinan unit eselon I Kementerian Agama serta para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dari seluruh Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan