Senin, 29 September 2025

Sidang Tahunan MPR

Agungkan Pemikiran Bung Karno, Prabowo Sindir Elite yang Merasa Paling Pintar dari Tokoh Pejuang 45

Presiden Prabowo Subianto menyindir elite - elite politik Indonesia yang merasa paling pintar dengan meremehkan pemikiran Soekarno.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Presiden Prabowo Subianto selaku Kepala Negara menyampaikan pidato yang memuat laporan kinerja lembaga-lembaga negara selama setahun terakhir dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyindir elite - elite politik Indonesia yang merasa paling pintar dengan meremehkan pemikiran dari Presiden pertama RI Ir. Soekarno alias Bung Karno, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta alias Bung Hatta, maupun para tokoh pejuang ’45.

Segelintir elite ini memandang pemikiran para pejuang kemerdekaan RI yang dituang dalam UUD 1945, sudah usang dan tidak lagi relevan dengan kemajuan zaman.

“Saya lihat ada kecenderungan kaum elite Indonesia, sebagian orang-orang yang memandang dirinya paling pintar di Republik ini, mereka memandang bahwa pemikiran Bung Karno, Bung Hatta, generasi ’45 tidak relevan lagi di zaman sekarang, sudah kuno, sudah lawas untuk menghadapi tantangan abad ke-21,” kata Prabowo saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Secara tegas Prabowo menyatakan pandangan itu keliru. Karena ia meyakini blue print atau rancang bangun yang dibuat oleh Bung Karno dan Bung Hatta menjadi modal Indonesia dalam menentukan sikap ekonomi dan pemerintahan.

Bahkan pemikiran yang dituangkan dalam dokumen pendek itu kata Prabowo, menjadi kunci Republik Indonesia bisa berdiri dan selamat.

Hal ini karena dokumen kenegaraan tersebut dibuat berdasarkan pengalaman dan pelajaran yang dialami oleh Bung Karno, Bung Hatta dan para pejuang kemerdekaan sejak Indonesia masih dijajah.

Rancang bangun itu pun dibuat dengan tujuan agar Indonesia tidak terkungkung oleh penjajahan di masa mendatang.

“Menurut hemat saya pemikiran tersebut adalah keliru,” jelas Prabowo.

“Terus terang, saya sampaikan di sini, di hadapan saudara-saudara sekalian. Kalau kita konsekuen menjalankan apa yang telah dibuat para pendiri bangsa, Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, H. Agus Salim, tokoh-tokoh generasi ’45, yaitu rancang bangun blue print negara bagaimana negara harus dijalankan, yang semua sudah tertuang dalam UUD 1945, saya yakin bangsa kita akan selamat,” lanjutnya.

Berkenaan dengan itu Prabowo mengajak agar semua elemen bangsa untuk tidak hanya menjadikan UUD 1945 dan buah pikiran para tokoh perjuangan sebatas slogan.

Tapi mempelajari dan mempraktikkan pada setiap sendi-sendi kehidupan bernegara.

Baca juga: 299 Hari Jadi Presiden, Prabowo Beberkan Maraknya Penyelewengan di Pemerintahan

“UUD 1945 harus kita pelajari, UUD 1945 jangan menjadi mantra, jangan menjadi slogan hanya dibibir kita teriak-teriak terus. UUD 1945 adalah rancang bangun yang relevan, ampuh, nyata dan operasional untuk kita gunakan,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan