Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Bukan Robert Baden Powell, Ini Profil dan Info Menariknya
Hari Pramuka nasional diperingati hari ini, Kamis (14/8/2025), simak profil dari sosok bapak pramuka Indonesia, lengkap dengan info menariknya.
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Kamis (14/8/2025) merupakan peringatan hari Pramuka nasional.
Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.
Tahun ini peringatan Hari Pramuka yang ke-64 mengusung tema 'Kolaborasi untuk Ketahanan Bangsa'.
Dikutip dari pramuka.or.id, tema ini menegaskan fokus Gerakan Pramuka pada kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ketahanan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan, mencerminkan peran Pramuka sebagai agen perubahan positif dan pilar kekuatan bangsa yang terus relevan selama 64 tahun perjalanannya.
Istilah Pramuka berasal dari bahasa Inggris scouting, yang pertama kali diperkenalkan oleh Sir Robert Baden Powell.
Namun perlu diketahui bahwa bapak Pramuka Indonesia bukanlah Robert Baden Powell.
Baca juga: 100 Kata-kata Selamat Hari Pramuka 2025, Cocok Jadi Caption Unggahan Media Sosial
Siapa sosok bapak Pramuka di Indonesia?
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sultan Hamengkubuwono IX.
Mengutip dari pramukasmantika.or.id, Sultan Hamengkubuwono IX memiliki nama asli GRM Dorojatun.
Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Yogyakarta pada 12 April 1912.
Ia merupakan putra Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah.
Ketika usia 4 tahun, dia mulai hidup terpisah dari keluarganya.
Pendidikannya dimulai di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung.
Pada tahun 1930-an, Hamengkubuwono IX melanjutkan pendidikan di Universiteit Leiden di Belanda dan dikenal dengan julukan "Sultan Henkie".
Lalu dia dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada 18 Maret 1940 dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo".
Hamengkubuwono IX merupakan sosok sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia.
Dia juga berperan penting dalam mendapatkan status khusus bagi Yogyakarta sebagai daerah istimewa.
Pada 1946, ia menjabat sebagai menteri di kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Tahun 1966, posisinya menjabat sebagai Menteri Utama bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin).
Tahun 1973, Hamengkubuwono IX diangkat sebagai wakil presiden.
Di akhir masa jabatannya pada tahun 1978, ia menolak untuk dipilih kembali dengan alasan kesehatan.
Tetapi, terdapat rumor yang menyatakan bahwa penolakannya disebabkan oleh ketidaksetujuannya terhadap gaya kepemimpinan Presiden Soeharto yang represif, seperti yang terlihat pada Peristiwa Malari, serta korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Ketika 1 Oktober 1988, Hamengkubuwono IX meninggal dunia di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat, dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.
Baca juga: 4 Teks Doa Renungan dan Ulang Janji pada Peringatan Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025
Kenapa Disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia?
Sultan Hamengkubuwono IX sejak muda aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan.
Menjelang tahun 1960-an, ia telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan).
Presiden Soekarno juga sering berkonsultasi dengannya tentang penyatuan organisasi kepanduan dan pendirian gerakan pramuka.
9 Maret 1961, dibentuklah Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, dan Achmadi.
Kemudian mereka menyusun Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan melahirkan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961.
Berbagai organisasi kepanduan di Indonesia akhirnya bergabung menjadi satu dalam organisasi pramuka yang resmi berdiri pada 14 Agustus 1961.
Pramuka diambil dari kata "Poromuko", yang berarti prajurit terdepan dalam peperangan, dan merupakan singkatan dari "Praja Muda Karana", yang berarti jiwa muda yang suka berkarya.
Hamengkubuwono IX ditunjuk sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) dan Wakil Ketua I Majelis Pembimbing Nasional (Mapinas), dengan Ketua Mapinas adalah Presiden RI.
Dia menjabat selama empat periode berturut-turut dari 1961-1974.
Janji pramuka, yang dikenal sebagai Tri Satya Pramuka, dan Dasa Dharma Pramuka, diperkenalkan sejak organisasi pramuka ini resmi berdiri.
Seragam pramuka di Indonesia ditetapkan dengan warna coklat muda untuk atasan dan coklat tua untuk bawahan, melambangkan elemen air dan tanah.
Pramuka kemudian diajarkan di berbagai sekolah dan menjadi gerakan pendidikan yang dikenal sejak dini.
Keberhasilannya dalam membangun Gerakan Pramuka mendapat pujian internasional, dan ia dianugerahi Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada tahun 1973, penghargaan tertinggi untuk kontribusi besar dalam pengembangan kepramukaan.
Baca juga: 50 Ucapan Hari Pramuka 14 Agustus, Cocok untuk Sampaikan Apresiasi dan Semangat Pramuka
Info Menarik tentang Sultan Hamengkubuwono IX :
- Pecinta Alam dan Petualang
Hamengkubuwono IX dikenal sebagai pecinta alam dan petualang. Beliau memiliki ketertarikan khusus pada pendakian gunung dan pernah mendaki berbagai puncak di Indonesia. Kecintaannya pada alam ini juga tercermin dalam upayanya untuk melestarikan lingkungan di wilayah Yogyakarta. - Peran dalam Pertempuran Ambarawa
Salah satu kontribusi penting Hamengkubuwono IX dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah perannya dalam Pertempuran Ambarawa pada tahun 1945. Beliau membantu mengoordinasikan pasukan dan logistik, yang menjadi faktor kunci dalam kemenangan pasukan Indonesia melawan tentara Sekutu. - Kolektor Seni dan Budaya
Hamengkubuwono IX adalah seorang kolektor seni dan budaya. Beliau mengumpulkan berbagai artefak budaya, termasuk keris, batik, dan seni rupa. Koleksi ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang berharga tetapi juga menunjukkan kecintaannya pada seni dan warisan budaya Indonesia. - Pembangunan Yogyakarta
Selama masa jabatannya sebagai Sultan, Hamengkubuwono IX berperan aktif dalam pembangunan Yogyakarta. Beliau mendorong modernisasi infrastruktur, termasuk pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, yang membantu mengembangkan kota Yogyakarta menjadi pusat pendidikan dan budaya. - Pendirian Universitas Gadjah Mada Hamengkubuwono IX juga berperan penting dalam pendirian Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. UGM adalah salah satu universitas tertua dan paling bergengsi di Indonesia, dan keberadaannya sangat berkontribusi pada pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
- Diplomat Ulung
Selain perannya di dalam negeri, Hamengkubuwono IX juga dikenal sebagai diplomat ulung. Beliau sering mewakili Indonesia dalam berbagai konferensi internasional dan berperan dalam membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. - Hobi Olahraga
Hamengkubuwono IX juga memiliki hobi di bidang olahraga. Beliau aktif dalam berbagai cabang olahraga, termasuk tenis, bulu tangkis, dan sepak bola. Kegemarannya dalam olahraga menjadikannya sosok yang dekat dengan rakyat dan berbagai kalangan di masyarakat.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.