Senin, 6 Oktober 2025

Diaspora hingga Middle Power: OXSI–Pijar Foundation Bahas Arah Kebijakan Luar Negeri Indonesia

OXSI bersama Pijar Foundation menggelar Community of Practice (CoP) Discussion Series on Foreign Policy and Geopolitics – Indonesia Perspective. 

Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
BAHAS PERAN INDONESIA - Suasana diskusi Community of Practice (CoP) Discussion Series on Foreign Policy and Geopolitics – Indonesia Perspective hasil kerja sama Oxford Society Indonesia (OXSI) dengan Pijar Foundation. Diskusi ini menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka dari akademisi, kebijakan publik, dan jaringan internasional untuk membahas posisi dan peluang Indonesia di panggung global. 

Keduanya berkomitmen untuk terus menciptakan ruang dialog yang memperkuat peran Indonesia di kancah global.

Apa itu Oxford Society Indonesia?

Oxford Society Indonesia (OXSI) adalah komunitas yang menghimpun mahasiswa dan alumni Universitas Oxford yang memiliki keterkaitan dengan Indonesia.

Didirikan pada tahun 2018, OXSI bertujuan menjadi ruang pertukaran gagasan dan pengetahuan untuk mendukung pembangunan Indonesia yang berdaulat dan berkeadilan. Komunitas ini berfungsi sebagai jembatan antara pengalaman akademik global dan tantangan lokal yang dihadapi Indonesia.

OXSI aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan intelektual seperti diskusi publik, seminar, dan publikasi yang membahas isu-isu strategis seperti pendidikan, geopolitik, teknologi, dan kebijakan luar negeri.

Salah satu kolaborasi pentingnya adalah dengan Pijar Foundation, di mana mereka bersama-sama mengangkat topik-topik global yang relevan bagi masa depan Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga mendorong keterlibatan lintas sektor.

Struktur organisasi OXSI terdiri dari Supervisory Board dan Executive Committee, yang masing-masing memiliki peran dalam mengarahkan dan menjalankan program-program komunitas.

Dengan lebih dari 250 anggota aktif, OXSI menjadi salah satu jaringan diaspora intelektual Indonesia yang cukup berpengaruh. Keanggotaan terbuka bagi warga negara Indonesia yang pernah atau sedang menempuh pendidikan di Oxford, serta alumni asing yang tinggal di Indonesia.

Selain kegiatan formal, OXSI juga mengadakan acara komunitas seperti makan malam akhir tahun, perayaan Hari Kemerdekaan, dan penyambutan mahasiswa baru. Acara-acara ini bertujuan mempererat hubungan antaranggota dan membangun solidaritas dalam komunitas.

Seputar Pijar Foundation

Dikutip dari situs resminya, Pijar Foundation adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada percepatan visi Indonesia Maju 2045 melalui pengembangan talenta, kewirausahaan inovatif, dan advokasi kebijakan publik.

Mereka berperan sebagai katalis strategis yang menghubungkan pembuat kebijakan, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan solusi masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.

Tokoh utama yang mewakili Pijar Foundation dalam berbagai forum publik adalah Cazadira Fediva Tamzil, yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif sekaligus Direktur Kebijakan Publik.

Ia kerap tampil dalam diskusi strategis, seperti kolaborasi dengan Oxford Society Indonesia, untuk membahas peran Indonesia dalam geopolitik global dan isu-isu kebijakan masa depan.

Selain Cazadira, Pijar Foundation juga bekerja sama dengan tokoh-tokoh akademik dan kebijakan publik seperti Dr. Vishnu Juwono, Associate Professor di Universitas Indonesia dan Ketua UI Greenmetric, serta Abid Abdurrahman Adonis, peneliti di Oxford Internet Institute.

Meski bukan bagian dari struktur inti Pijar, mereka berperan sebagai mitra intelektual dalam diskusi dan advokasi kebijakan

Pijar Foundation memiliki tiga pilar utama: Future Talent, yang berfokus pada pengembangan kapasitas individu; Future Planet, yang mencakup isu-isu seperti energi, pangan, dan iklim; serta Public Policy Advocacy, yang mendorong kebijakan transformatif berbasis kolaborasi lintas sektor.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved