Kamis, 2 Oktober 2025

Aksi Demonstrasi di Pati

Istana Bantah Ada Korban Meninggal Dunia dalam Unjuk Rasa di Pati Jawa Tengah

Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pihaknya terus memonitor aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang berakhir ricuh, pada Rabu, (13/8/2025).

Tribunnews.com/Taufik Ismail
DEMO DI PATI - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi usai memantau pelaksanaan Galdi Kotor Upacara Peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (13/8/2025). (Taufik Ismail). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istana melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pihaknya terus memonitor aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang berakhir ricuh, pada Rabu, (13/8/2025).

Terutama terkait informasi yang menyebutkan adanya korban jiwa dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Pati sendiri adalah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Secara geografis, Pati berada di bagian timur laut Pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Rembang, Grobogan, dan Blora.

"Kalau berkenaan dengan informasi ada yang meninggal mungkin perlu kita klarifikasi kembali, kita pastikan supaya tidak terjadi simpang siur. Nah kami juga terus meminta laporan kepada pihak-pihak terkait mengenai kebenaran informasinya," kata Prasetyo usai memantau pelaksana gladi kotor upacara peringatan HUT ke-80 RI  di Istana Merdeka, Jakarta.

Berdasarkan informasi terakhir yang diterima kata Prasetyo, tidak ada korban jiwa meninggal dunia, seperti informasi yang sebelumnya beredar.

"Yang kami dapatkan informasinya beberapa waktu yang lalu belum ditemukan atau tidak ada yang diinformasikan untuk dikabarkan meninggal dunia," katanya.

Prasetyo mengatakan kebijakan menaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang merupakan pemicu protes masyarakat Pati terhadal Bupati Sudewo, merupakan kewenangan pemerintah daerah dan tidak ada kaitannya dengan pemerintah pusat.

Ia membantah bahwa keputusan daerah menaikan PBB karena kurangnya anggaran dari pemerintah pusat.

"Tidak ada (kekurangan anggaran dari pemerintah pusat). Penyebabnya karena itu bukan ya. itu kan memang kebijakan-kebijakan setiap pemerintah daerah dan memang berbeda-beda antara satu kabupaten dengan kabupaten yang lainnya," tuturnya.

Penjelasan polisi

Sebelumnya Polda Jawa Tengah tegaskan tidak ada korban meninggal dunia dalam kericuhan unjuk rasa di sekitar Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025).

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto sebut, sejauh ini sebanyak 34 orang mengalami luka-luka dalam unjuk rasa itu.

"Ada 34 orang luka-luka. Saat ini sedang dirawat di RSUD Soewondo. Beberapa sudah diperbolehkan pulang," kata Artanto kepada awak media.

Artanto menerangkan bahwa kabar tentang korban jiwa tidak benar alias hoaks.

"Sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya korban meninggal dunia. Informasi itu masih kami telusuri, tapi dari data kami, nihil korban tewas," terang Artanto.

Demo di Pati

Ribuan warga menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Alun-alun Kabupaten Pati yang terletak di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025).

Warga memprotes kebijakan Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) sebesar 250 persen meski sudah dibatalkan pada Jumat (8/8/2025).

Kenaikan pajak tersebut dinilai telah mencekik perekonomian rakyat.

Aksi demo warga semakin tersulut karena statement atau pernyataan Sudewo yang terkesan menantang saat menanggapi kritik dan aspirasi rakyat.

Politisi Partai Gerindra kelahiran Pati, 11 Oktober 1968 tersebut menyatakan, siap menghadapi warga yang menentang kebijakannya.

"Siapa yang mau menolak, saya tunggu, silakan lakukan. Bukan hanya 5.000, 50.000 orang pun saya hadapi. Saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan," kata Sudewo pada Rabu (6/8/2025).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved