Indonesia Dorong Diplomasi Lingkungan di Forum INC Jenewa untuk Akhiri Polusi Plastik
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan sikap ini pada Pertemuan Meja Bundar tingkat menteri INC di Jenewa, Swiss.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menegaskan perannya sebagai pemain kunci dalam diplomasi lingkungan global dengan memperjuangkan kesepakatan internasional untuk mengakhiri polusi plastik.
Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan sikap ini pada Pertemuan Meja Bundar Tingkat Menteri Intergovernmental Negotiating Committee (INC) di Jenewa, Swiss.
Intergovernmental Negotiating Committee (INC) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA) pada Maret 2022 untuk merancang instrumen hukum internasional yang mengikat guna mengatasi polusi plastik, termasuk di lingkungan laut.
Forum ini membahas strategi global dan tantangan multidimensi—teknis, sosial, serta ekonomi—yang dihadapi negara-negara dalam penanggulangan polusi plastik.
Hanif menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Swiss, UNEP, dan para pimpinan INC, namun menyoroti minimnya kemajuan konkret menuju kesepakatan global.
“Polusi plastik adalah ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Kita membutuhkan tindakan segera, kolektif, dan komprehensif,” ujarnya.
Hanif mendorong proses negosiasi yang inklusif dan adil, dengan penekanan pada kebutuhan negara berkembang akan dukungan teknologi, pendanaan, dan transfer pengetahuan dari negara maju. Prinsip no one left behind menjadi landasan sikap Indonesia.
Sebagai bagian dari diplomasi lingkungan, Indonesia menetapkan target pengelolaan tuntas 100 persen sampah—termasuk plastik—pada 2029, melalui penghapusan plastik bermasalah, pengendalian bahan kimia berbahaya, remediasi polusi plastik, dan pencegahan kebocoran limbah ke lingkungan.
“Yang dibutuhkan sekarang adalah komitmen nyata dan solusi berkelanjutan, dengan dukungan internasional yang kuat, demi keberlanjutan lingkungan global,” kata Hanif.
Profil Hanif Faisol Nurofiq
Hanif Faisol Nurofiq adalah seorang birokrat dan politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia dilantik pada 21 Oktober 2024, menggantikan Siti Nurbaya Bakar.
Lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, pada 21 Maret 1971, Hanif dikenal sebagai figur yang berdedikasi dalam bidang kehutanan dan tata lingkungan sejak awal kariernya.
Pendidikan Hanif dimulai dari SDN Kadipaten 2, SMPN 1, dan SMA Negeri 1 Bojonegoro. Ia kemudian melanjutkan studi kehutanan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan, hingga meraih gelar S1 dan S2.
Gelar doktoralnya ia peroleh dari Universitas Brawijaya, Malang.
Tengku Dewi Lakukan Oplas di Korea Selatan, Rela Rogoh Kocek Seharga Rumah |
![]() |
---|
'Less, Better, No Plastic', Strategi Bertahap Hadapi Darurat Sampah Kemasan |
![]() |
---|
Menteri Lingkungan Hidup Dorong Integrasi MBG dan Pengelolaan Lingkungan di Bali |
![]() |
---|
Menteri LH di Sekolah Rakyat: Cetak Penjaga Bumi dari Anak Asrama |
![]() |
---|
BPA dalam Galon: Ancaman Diam-Diam bagi Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.