Menhut Ingatkan Jajaran: Setiap Tanda Tangan di Secarik Kertas Berimplikasi Terhadap Konservasi Alam
Menhut mengingatkan jajaranya untuk hati-hati saat menandatangani sebuah keputusan karena bisa berdampak terhadap nasib konservasi alam .
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan Indonesia merupakan negara mega-biodiversity di mana rumah bagi keanekaragaman flora dan fauna yang tidak dimiliki negara lain.
Keanekaragaman hayati itu meliputi 10 persen jenis bunga dunia, 12 persen dari total mamalia dunia, 15 persen jenis reptil dan amfibi tinggal di hutan-hutan Indonesia, serta 17 persen jenis ikan berada di laut Nusantara.
Hal tersebut disampaikan Menhut dalam acara Puncak Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 di Gedung Manggala Wanabakti, Kantor Kemenhut, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
"Kita memiliki 12 persen dari total mamalia yang dimiliki dunia. Sekitar 15 persen, reptil dan amfibi dunia rumahnya adalah hutan-hutan kita. Dan sekitar 17 persen ikan-ikan ada di negara yang tercinta ini. Dengan lanskap hutan, pegunungan maupun terumbu karangnya yang luar biasa, menjadi rumah bagi flora dan fauna," kata Raja Antoni.
Berkenaan dengan kekayaan alam ini, Menhut mengingatkan jajaranya untuk hati-hati saat menandatangani sebuah keputusan.
Baca juga: Konservasi Hutan Mangrove Jadi Perhatian Utama Kerja Sama Perusahaan Energi Tiongkok-Indonesia
Sebab setiap bubuhan tanda tangan punya konsekuensi terhadap nasib konservasi alam.
"Saya ingatkan kepada yang memiliki otoritas, tanda tangannya memiliki implikasi pada kebijakan, terutama saya tentunya, agar hati-hati mempergunakan otoritas, hati-hati menandatangani satu dokumen, secarik kertas SK atau apapun namanya," katanya.
Baca juga: Indonesia Didorong Jadi Pemimpin Terdepan Atasi Isu dan Aksi Global Terkait Konservasi Hutan
Jajarannya diminta meneliti setiap dokumen atau perizinan supaya tidak berdampak pada kerusakan hutan.
Menurut dia, Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) perlu dijadikan momen mempertebal dedikasi dan melestarikan alam.
"Kalau ada satu surat, ada satu dokumen yang tanpa disadari atau bahkan disadari memiliki kesalahan esensial yang mengarah pada kerusakan hutan, maka kita sedang mengkhianati apa yang sedang hari ini kita peringati," jelas dia.
Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati setiap 10 Agustus, ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009.
Peringatan HKAN meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya konservasi alam dan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Raja Juli Antoni
Menteri Kehutanan
Jakarta Pusat
Hari Konservasi Alam Nasional
SDG01-Tanpa Kemiskinan
6.118 Personel Polisi Kawal Jalannya Aksi Unjuk Rasa Ojek Online Hari Ini |
![]() |
---|
Polisi: Uang di Rekening Dormant Aman, Belum Berpindah ke Rekening Pelaku Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Motif Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BUMN Terungkap, Pemindahan Uang dari Rekening Dormant |
![]() |
---|
Menhut Bentuk Tim Kerja Percepatan Penetapan Hutan Adat, Libatkan UGM, Uncen hingga ITB |
![]() |
---|
Gibran Utus 3 Pengacara Pribadi, Sidang Gugatan Ijazah Rp 125 Triliun Kembali Ditunda, Mengapa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.