Jumat, 3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kepala BGN Soal 196 Orang Diduga Keracunan MBG di Sragen Jawa Tengah: Kita Tingkatkan SOP

Kepala BGN Dadan Hindayana, mengklarifikasi kasus 196 siswa diduga mengalami keracunan setelah menyantap MBG di Sragen

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Chaerul Umam
KEPALA BGN - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengklarifikasi kasus 196 siswa diduga mengalami keracunan setelah menyantap makan bergizi gratis (MBG) di Sragen, Jawa Tengah yang terjadi, Senin (11/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengklarifikasi kasus 196 siswa diduga mengalami keracunan setelah menyantap makan bergizi gratis (MBG) di Sragen, Jawa Tengah.

Para siswa mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG yang didistribusikan Dapur SPPG Mitra Mandiri Gemolong-1.

Dadan mengatakan, kasus tersebut akan menjadi pelajaran bagi BGN untuk bisa meningkatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) lebih baik lagi.

"Ya, pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya," ujar Dadan di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Dadan mengatakan evaluasi dilakukan secara menyeluruh dari mulai pemilihan bahan baku, waktu masak, hingga lama waktu distribusi ke sekolah.

Baca juga: Kesaksian Pelajar di Sragen yang Keracunan MBG: Nasi Kuning Asin Banget, Telur Suwirnya Amis

Namun, Dadan meningkatkan MBG yang didistribusikan tidak disimpan dalam waktu yang lama.

Dia bilang, MBG sebaiknya dimakan maksimal 4 jam setelah diterima  sekolah.

"Termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak, memendekkan waktu penyiapan, memendekkan waktu pengiriman, termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolah dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek dari 4 jam," katanya.

Baca juga: 196 Orang Diduga Keracunan MBG di Sragen, Kepala Puskesmas: Murid, Guru, Karyawan dan Keluarga

Dadan pun membantah adanya satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) fiktif di sejumlah daerah.

SPPG adalah sebuah unit operasional dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.

Keberadaan SPPG ini berfungsi untuk menyediakan makanan bergizi gratis dan bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas dan kelancaran distribusi menu MBG.

"Bukan dapur fiktif. Jadi kan untuk proses menjadi mitra itu kan mereka mengajukan titik lokasi pembangunan. Ya, sudah masuk dan kemudian kami sudah sebarkan 14 ribu SPPI yang sudah lulus dari pendidikan base III dan kemudian mereka melaporkan ada yang sudah dibangun, ada yang belum," ucapnya.

"Jadi bukan fiktif, tapi ada yang sudah booking tempat tapi belum ada pembangunan," sambungnya.

Lebih lanjut, Dadan menambahkan, ada ribuan SPPG yang kini masih dalam proses verifikasi.

Hingga saat ini, ada 5.103 SPPG yang sudah terdaftar di Badan Gizi Nasional.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved