Profil dan Sosok
PROFIL Muhammad Nazaruddin Bekas Bendahara Demokrat yang Jadi Ketua Umum Partai Rakyat Indonesia
Berikut profil Muhammad Nazaruddin, yang mendeklarasikan partai baru bernama Partai Rakyat Indonesia (PRI).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut profil Muhammad Nazaruddin, yang mendeklarasikan partai baru bernama Partai Rakyat Indonesia (PRI).
Politikus senior dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, itu menggandeng Aditya Yusma, tokoh pemuda dan relawan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 menjabat sebagai Sekretaris Jenderal atau Sekjen.
Sementara M Nazaruddin sendiri menjadi ketua umum PRI.
Muhammad Nazaruddin lahir pada 16 Agustus 1978 di Bangun, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia.
Ia anak kelima dari tujuh bersaudara dalam keluarga Muhammad Latif Khan dan Aminah, yang keduanya merupakan warga keturunan Pakistan.
Mulanya ia dinamai Muhammad Nazaruddin Khan, tetapi kemudian ayahnya memutuskan untuk menghapus nama belakang putranya tersebut.
Orang tua Nazaruddin memiliki usaha yang cukup berhasil di daerahnya.
Namun, usaha keluarga mereka mulai menurun sepeninggal ayah Nazaruddin pada tahun 1993, kemudian ibunya pada tahun 1998.
Nazaruddin menikah dengan Neneng Sri Wahyuni.
Karier
Sebelum terjun ke politik, Nazaruddin adalah pengusaha sukses bidang pengadaan alat kesehatan, konstruksi, perkebunan, dan jasa.
Pada 2002 dia membentuk CV Anak Negeri di Pekanbaru Riau.
Usahanya berkembang pesat menjadi PT Anak Negeri.
Pada 2004 dia mendalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui Partai Pembangunan Persatuan.
Namun usahanya itu gagal, dan mencoba peruntungan ke Partai Demokrat.
Kemudian Nazaruddin menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Demokrat dengan Dapil Jawa Timur IV.
Kemudian dia menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat pada 2010.
Namun tahun berikutnya ia terjerat kasus korupsi pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke-26.
Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang pada 30 Juni 2011.
Ia pun kemudian diberhentikan Partai Demokrat setelah melalui proses peringatan pertama pada 4 Juli 2011.
Sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Demokrat, Nazaruddin dapat diberhentikan 21 hari setelah surat peringatan pertama atau pada 25 Juli 2011.
Pemecatan dilakukan setelah partai berlambang mercy ini tampak lelah dengan ulah Nazaruddin yang membuat malu partai.
Nazaruddin saat itu dengan lantang membuka borok partai hingga Ketua Umumnya saat itu, Anas Urbaningrum.
Suap Wisma Atlet
Muhammad Nazaruddin menjadi tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet Hambalang untuk SEA Games ke-26.
Nazaruddin terbukti menerima suap sebesar Rp 4,6 miliar berupa lima lembar cek.
Suap tersebut diserahkan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (DGI) Mohammad El Idris.
Nazaruddin dinilai memiliki andil membuat PT DGI memenangi lelang proyek tersebut senilai Rp 191 miliar di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Nazaruddin berhasil ditangkap Interpol di wilayah Cartagena, Kolombia, pada 6 Agustus 2011, setelah mencoba berpindah-pindah tempat persembunyian.
Selama terjerat kasus, Nazaruddin ikut menyeret nama Anas Urbaningrum yang kala itu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Mahkamah Agung kemudian memperberat hukuman Nazaruddin, dari 4 tahun 10 bulan menjadi 7 tahun penjara.
MA juga menambah hukuman denda untuk Nazaruddin dari Rp 200 juta menjadi Rp 300 juta.
MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta yang menyatakan Nazaruddin terbukti melanggar Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
MA menilai Nazaruddin terbukti sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 12b Undang-Undang Pemberantasan Tipikor, sesuai dakwaan pertama.
Jika di pengadilan tingkat pertama Nazaruddin hanya terbukti menerima suap saja, menurut MA, dia secara aktif melakukan pertemuan-pertemuan.
Nazaruddin kembali ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus penerimaan gratifikasi dan pencucian uang.
Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pun memvonis Nazaruddin bersalah dalam kasus tersebut dan menjatuhi hukuman pidana 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun kurungan.
Kini, Nazaruddin telah menghirup udara bebas sejak 14 Juni 2020.
Ia bebas dari Lapas Sukamiskin setelah memperoleh Cuti Menjelang Bebas (CMB).
Tentang PRI
PRI mengusung semangat nasional religius, berlandaskan:
- Pancasila dan UUD 1945
- NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
- Dukungan penuh terhadap Astacita (Delapan Cita) dan tujuh program prioritas Presiden Prabowo Subianto
- Dalam pernyataannya, Nazaruddin menyebut PRI sebagai kendaraan politik untuk mewujudkan visi Indonesia Emas bersama Presiden Prabowo.
Simbol dan Makna
PRI memiliki lambang kepala harimau putih yang dikelilingi oleh padi dan kapas:
Harimau putih: simbol harapan Indonesia menjadi "macan dunia"
Padi dan kapas: lambang ketahanan dan kemandirian pangan serta sandang
Nasional Religius adalah sebuah pendekatan ideologis dan politik yang menggabungkan semangat kebangsaan (nasionalisme) dengan nilai-nilai keagamaan (religiusitas).
Dalam konteks Indonesia, istilah ini merujuk pada pandangan bahwa cinta tanah air dan komitmen terhadap negara dapat berjalan seiring dengan keimanan dan ajaran agama.
Memiliki jiwa nasional religius, Partai Rakyat Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Lahirnya PRI juga sepenuhnya mendukung Astacita (Delapan Cita) Presiden Prabowo beserta tujuh program prioritasnya. Deklarasi kelahiran PRI ini menjadi langkah awal dan tekad kami untuk visi misi Indonesia maju menuju Indonesia Emas bersama Presiden Prabowo Subianto," ujar Ketua Umum PRI, Muhammad Nazaruddin dalam keterangannya, Senin (11/8/2025).
Dia juga menyampaikan bahwa setelah mendeklarasikan berdirinya PRI maka ia bersama Sekretaris Jenderal Aditya Yusma akan segera meresmikan kantor sekretariat partai dan membentuk pengurus dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga desa.
"Saya menargetkan di tahun 2026 semua telah terbentuk hingga tingkat desa," tutur mantan politisi Partai Demokrat tersebut.
Sebagai partai politik, PRI memiliki lambang kepala harimau putih dan dikelilingi oleh padi serta kapas.
“PRI yang berlambangkan kepala macan menjadi harapan tertinggi kami bahwa kelak Indonesia akan menjadi macan dunia. Lantas, padi dan kapas menjadi lambang ketahanan, kemandirian pangan dan sandang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Aditya Yusma atau yang akrab disapa Mas Ndaru.
Aditya Yusma juga dikenal sebagai tokoh pemuda sekaligus relawan Prabowo Gibran.
“Mari kita jadikan Partai Rakyat Indonesia sebagai rumah rakyat, rumah anak anak yatim piatu, rumah para aktivis dan ormas, rumah para ulama, rumah para pejuang, rumah politisi yang ingin berjuang untuk Indonesia Maju bersama Presiden Prabowo Subianto. Di bawah kepemimpinan Bapak Muhammad Nazaruddin, kami meyakini PRI akan menjadi partai besar dan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia," ujar Aditya Yusma.
Acara deklarasi dan doa bersama lahirnya Partai Rakyat Indonesia mengundang banyak kalangan dari beragam unsur lapisan masyarakat diantaranya para guru, pedagang asongan, para buruh, petani, ulama atau tokoh agama, ibu rumah tangga, mitra ojek online dan mahasiswa.
Dalam momen ini juga menghadirkan 300 anak yatim berserta para tamu dan undangan lainnya.
Kegiatan ini juga bernuansa angka delapan, seperti delapan unsur masyarakat, guru, mitra Ojol, pedagang asongan, buruh, tani, ulama atau tokoh agama, ibu rumah tangga, hingga mahasiswa.
Selain itu, delapan tampah makanan tradisional, yaitu nasi tumpeng, jajanan pasar, kukusan, rebusan, gethuk, sate ayam, ayam ingkung, dan rujak.
Lantas ada delapan macam bunga, seperti mawar merah, mawar putih, melati, bunga lily, matahari, kantil, daun pandan hingga sedap malam. (*)
Profil dan Sosok
Sosok Letjen Purnawirawan Djamari Chaniago, yang Kabarnya Dilantik Prabowo, Rabu 17 September 2025 |
---|
Profil Moreno Soeprapto, Pembalap dan Politikus yang Masuk Bursa Calon Menpora |
---|
Sosok Irjen Krishna Murti, Instagramnya Lenyap Usai Dimutasi dari Kadiv Hubinter Jadi Staf Kapolri |
---|
Sosok Firman Riansyah, Kades Bojongkulur Bogor Viral Didemo Ratusan Warga, Nasibnya Kini Dicopot |
---|
Sosok Gatot Nurmantyo, Eks Panglima TNI yang Dikabarkan Masuk Bursa Calon Menko Polkam |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.