Kamis, 2 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Menteri Era Gus Dur Sebut Acara Reuni Jokowi di UGM Kurang Canggih, Sosok Mulyono Disinggung

Menteri era Presiden Gus Dur, Ryaas Rasyid, menyebut acara reuni Jokowi di UGM kurang canggih.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifuddin
REUNI KURANG CANGGIH - Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara reuni ke-45 Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bertajuk Spirit 80 Guyub Rukun Migunani tersebut di Gedung IFFLC Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025). Menteri era Presiden Gus Dur, Ryaas Rasyid, menyebut acara reuni Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM tersebut kurang canggih. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Prof. Ryaas Rasyid, menyebut acara reuni Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980 didesain kurang canggih.

Jokowi hadir dalam acara reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980 di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).

Acara reuni tersebut digelar di tengah-tengah isu ijazah palsu Jokowi.

Dalam reuni itu, sosok bernama Mulyono, teman Jokowi saat kuliah, menjadi sorotan hingga ia disebut sebagai tukang calo tiket di Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah.

Menurut Ryaas Rasyid, Jokowi gagal mengakali masyarakat agar percaya ijazahnya asli dengan menggelar acara reuni tersebut.

Ia juga menilai, acara reuni tersebut didesain kurang canggih.

"Itu semua adalah langkah-langkah dia (Jokowi). Menurut kemampuan dia berpikir bahwa dengan dia mengumpulkan orang-orang itu banyak yang mengakui bahwa dia pernah kuliah di sana," kata Ryaas, dikutip dari kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Kamis (7/8/2025).

"Celakanya yang mendesain reuni ini kurang canggih, sampai lolos masuk tukang parkir di Tirtonadi. Bagaimana bisa?" lanjutnya.

Prof M Ryaas Rasyid
Prof M Ryaas Rasyid (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Baca juga: Ryaas Rasyid Yakin Ijazah Jokowi Palsu dan Tak Pantas Sarjana: Ijazah Disembunyikan Takut Terbongkar

Ryaas berpandangan, itu bukanlah acara reunian, melainkan acara yang telah dimobilisasi.

"Tidak pernah ada reuni kembali ke kampus. Reuni itu mencari tempat yang comfortable untuk bersantai-santai, kok ke kampus," kata dia.

"Saya dengar dan baca, orang datang kok diangkut dengan bus," lanjutnya.

Ryaas merasa kasihan dengan Jokowi karena cara berpikir yang rendah.

Menurut dia, Jokowi berusaha untuk menutupi kekurangannya dengan cara-cara yang justru makin membuka kecurigaan masyarakat terhadap ijazahnya.

"Jadi, menurut saya reuni itu menambah beban kepada Jokowi," ujarnya.

"Yang konyol lagi setiap orang yang hadir itu pakai name tag, pakai nama."

"Jadi itu tanda-tanda jangan sampai Jokowi keliru menyebut nama," kata Ryaas Rasyid.

Jokowi telah memberikan pembelaan terhadap teman seangkatannya di Fakultas Kehutanan UGM, Mulyono, yang belakangan disebut-sebut sebagai calo tiket di Terminal Tirtonadi Solo.

Jokowi menegaskan, Mulyono bekerja di sebuah perusahaan yang ada di Jambi.

Ia menyebut, perusahaan tempat Mulyono bekerja itu bergerak di bidang pelestarian dan konservasi hutan.

“Terakhir yang saya tahu beliau bekerja di Jambi. Sebuah PT untuk pelestarian dan konservasi hutan," kata Jokowi, Kamis (31/7/2025).

Mendengar kabar soal Mulyono disebut-sebut sebagai calo tiket bus ini, Jokowi pun hanya tertawa.

Bahkan Jokowi meminta publik mencari sendiri calo tiket bus yang dimaksud.

"Ya coba calonya dicari," ungkapnya.

Jokowi mengaku heran, mengapa seluruh hal yang menyangkut dirinya selalu diragukan oleh sejumlah pihak.

Bahkan kini profesi Mulyono, teman seangkatannya di UGM turut diragukan oleh publik.

"Semua kok diragukan. Ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan terus apa lagi yang mau disampaikan," tuturnya.

Baca juga: Rismon Sianipar Tantang Kapolri Terkait Ijazah Jokowi: Kalau Saya Ada Bohir, Tangkap Saya Langsung

Mulyono alumni SMA Negeri Sukoharjo

Mulyono ternyata adalah alumni SMA Negeri Sukoharjo, Jawa Tengah.

Hal tersebut diketahui dari unggahan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, yang mengunggah biodata Mulyono.

Dian Sandi mengunggah biodata Mulyono saat berkuliah di UGM melalui akun X pribadinya pada Rabu (30/7/2025).

"Untuk Pak Mulyono sendiri secara sukarela mengajukan diri sebagai saksi walaupun tidak lulus berbarengan. Sambil senyum mengenang masa lalu beliau sampaikan, 'dulu saya agak malas-malasan Mas, makanya lulusnya belakangan," cuit Dian Sandi.

Mulyono lulus dari Fakultas Kehutanan UGM pada 1987, lebih dulu Jokowi yang lulus pada 1985.

Dalam biodata berlatar hitam putih itu, asal SLTA Mulyono yakni dari SMA Negeri Sukoharjo tahun 1980.

Ia lahir di Sukoharjo pada tanggal 19 Juni 1961. Ayahnya bernama Suwarno.

Mulyono terdaftar pertama kali di UGM pada tahun 1980/1981.

Ia tercatat sebagai mahasiswa S1 Fakultas Kehutanan UGM dengan nomor induk 80/34419/KT/1684.

Dalam foto yang diunggah Dian Sandi, terlihat judul skripsi Mulyono, tetapi tidak terlihat lengkap karena pengambilan foto yang tidak penuh.

Di foto itu, Mulyono terlihat mengenakan jas dan kemeja putih serta dasi.

Mulyono menyebut semasa kuliah tidak ada jurusan sama sekali di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.

Karena tidak ada jurusan, kata dia, para mahasiswa hanya menulis skripsi.

Saat itu, Mulyono mengerjakan skripsi bidang Ekonomi Manajemen.

"Dulu tidak ada jurusan. Saya Fakultas Kehutanan, cuma skripsinya saya ambil bidang Ekonomi Manajemen."

"Jadi tidak ada jurusan. Fakultas Kehutanan. Saya tegaskan tidak ada jurusan," kata Mulyono, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (27/7/2025).

Ditanya apakah ada jurusan Teknologi Kayu, Mulyono mengaku tidak tahu menahu soal itu.

"'Saat skripsinya ngambil apa? Terus kuliahnya kebanyakan bobot mata kuliah ngambil bidang apa?' Ada Ekonomi Manajemen, ada Teknologi Hasil Hutan, ada Silvikultur," ujarnya.

"Pokoknya tidak ada jurusan, cuma bidang studinya. Setahu saya Teknologi Hasil Hutan. Saya nggak tahu karena itu kan kampus ya, saya kan tidak banyak ke situ," tuturnya.

Mulyono mengakui Jokowi lebih dulu lulus dari UGM dibanding dirinya karena nilai dari eks Gubernur Jakarta itu lebih bagus.

"Saya lulus tahun 1987, wisudanya bulan Februari," kata dia.

"Kalau sama dia (Jokowi), dia selalu ingat. Sebelum menjadi pejabat pun menyapa," sambungnya.

Mulyono juga tidak terlalu ingin ikut campur soal ijazah milik Jokowi.

Menurutnya, ijazah adalah urusan masing-masing pribadi.

"Saya punya Ijazah yang dikeluarkan dari kampus, itu yang saya punya. Saya nggak pernah lihat punya Pak Jokowi," tuturnya.

"Kalau yang jelas, kuliah bareng dengan sendirinya ijazahnya sama," jelasnya.

(Tribunnews.com/Rakli/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved