Senin, 6 Oktober 2025

Abolisi dan Amnesti dari Presiden RI

Rocky Gerung: Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Kristiyanto, Cara Prabowo Jaga Kehormatan

Rocky Gerung menilai jika tidak mengeluarkan abolisi dan amnesti, maka Prabowo akan jatuh alias kehilangan legitimasinya sebagai kepala negara.

KOMPAS.com/Syakirun Ni'am, Wartakotalive.com/Henry Lopulalan, Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah
ABOLISI DAN AMNESTI - Kolase Foto: Tom Lembong (kiri), Rocky Gerung (tengah), Hasto Kristiyanto (kanan). Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga riset isu publik Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menilai Presiden RI Prabowo Subianto sedang berusaha menjaga nobleness atau kehormatan dirinya sebagai pemimpin negara dengan pemberian abolisi kepada Mantan Menteri Perdagangan RI (Mendag) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dan amnesti untuk eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. 

Lalu, kata pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara 20 Januari 1959 itu, Prabowo memberikan abolisi dan amnesti karena ia mendengarkan suara rakyat.

"Seandainya tidak dikeluarin abolisi atau [amnesti, red], ya Prabowo yang jatuh," ujar Rocky.

"Ini suara Tuhan, suara rakyat bicara pada Tuhan didengar oleh Prabowo. Kan begitu jalan pikirannya tuh," tambahnya.

Menurut Rocky Gerung, Prabowo juga tidak mau diserang dengan kasus Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong, ditambah residu isu dari rezim pendahulunya, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Seperti, isu akun Fufufafa yang diduga kuat terkait dengan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan isu ijazah palsu Jokowi.

Apalagi, pada Oktober 2025 nanti, tepat satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto.

Sehingga, Prabowo mengajukan permohonan amnesti dan abolisi tersebut demi menjaga jalur politiknya.

"Bertahun-tahun you ada di sini mengulas kejahatan Jokowi. Masak Prabowo enggak dengar itu? Dan dia dengan wisdom-nya mengatakan, 'Oh, iya. Ini 1 tahun, Oktober, Presiden Prabowo," paparnya.

"Kalau begini terus, setelah Oktober 1 tahun tuh, seluruh stasiun TV itu akan menghajar Jokowi - Prabowo dengan isu ini, isu Fufufafa, isu ijazah palsu, segala macam," jelas Rocky.

ABOLISI DAN AMNESTI - Kolase foto: Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong saat keluar dari Rutan Cipinang Jakarta Timur, Jumat (1/8/2025) malam dan Eks Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menaiki mobil usai keluar dari Rumah Tahanan Kelas 1 Jakarta Timur Cabang Rutan KPK, Jakarta, Jumat (1/8/2025).
ABOLISI DAN AMNESTI - Kolase foto: Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong saat keluar dari Rutan Cipinang Jakarta Timur, Jumat (1/8/2025) malam dan Eks Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menaiki mobil usai keluar dari Rumah Tahanan Kelas 1 Jakarta Timur Cabang Rutan KPK, Jakarta, Jumat (1/8/2025). (Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha dan IRWAN RISMAWAN)

Pemberian abolisi dan amnesti bisa saja memengaruhi relasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Mantan Presiden RI Jokowi.

Namun, Rocky menilai, langkah tersebut menjadi sarana untuk membersihkan jalan Prabowo agar kehormatannya sebagai presiden tetap terjaga hingga akhir periodenya nanti, 2029.

"Jadi ini adalah windows of opportunity bagi presiden untuk menguji ya —Bahwa nanti akan ada persahabatan baru dengan Megawati, ya itu soal kepentingan politik. Bahwa nanti Presiden Jokowi akan kerahin buzzer balik Presiden Prabowo, itu pasti terjadi— tetapi dari perspektif Prabowo yang menginginkan seluruh nobility dia, seluruh nobleness dia itu bisa tiba sampai 2029, maka jalan ke situ mesti dibersihkan," kata Rocky Gerung.

"Jadi sekali lagi kita coba baca ya, bahwa ada yang unik di dalam soal ini, yaitu keinginan Prabowo untuk memberi sinyal bahwa dia memang berpihak pada suara rakyat. Dia bahkan tidak berpihak pada suaranya sendiri," tandasnya.

Alasan Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi

Menteri Hukum (Menkum), Supratman Andi Agtas, mengungkapkan alasan Prabowo memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk Tom Lembong.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved