Minggu, 5 Oktober 2025

Pergantian Sekjen Gerindra

Sugiono Geser Muzani? Gerindra Ubah Haluan dari Loyalis ke Anak Ideologis Prabowo

Pergantian Sekjen Gerindra bukan sekadar rotasi. Sugiono masuk, faksi bergeser. Apa yang disembunyikan di balik diamnya Muzani dan Dasco?

Penulis: Abdul Qodir
Kolase Tribunnews
ISU PERGANTIAN SEKJEN - Ahmad Muzani dan Sugiono. Beredar kabar posisi Sekretaris Jenderal Gerindra yang dipegang oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani digantikan oleh Sugiono. 

“Tidak ada batas-batas itu tadi, alumni-alumni ataupun kelompok-kelompok. Ini merupakan sebuah effort bersama,” ujar Sugiono di Kompleks Parlemen.

Ahmad Muzani: Faksi Pragmatis dan Jejak Panjang Kekuasaan

Ahmad Muzani lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada 19 Juli 1968. Ia menikah dengan Himmatul Aliyah, seorang politisi Partai Gerindra yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jakarta II. Dari pernikahan tersebut, Muzani dikaruniai empat anak.

Karier politiknya dimulai di Partai Bintang Reformasi (PBR) bentukan Zainuddin MZ, di mana ia menjabat sebagai Wakil Sekjen. Pada 2008, ia dipercaya menjadi manajer perkebunan kelapa sawit milik Prabowo Subianto, sebelum bergabung dengan Partai Gerindra dan langsung ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal sejak awal pendirian partai.

Muzani dikenal memimpin faksi pragmatis—berbasis jaringan legislatif, birokrasi, dan elite daerah. Ia menjabat sebagai anggota DPR RI selama empat periode berturut-turut dan kini menduduki posisi sebagai Ketua MPR RI periode 2024–2029.

“DPC dan DPD meminta agar Pak Prabowo kembali menjadi Ketua Umum. Beliau siap menerima amanah tersebut,” ucap Muzani saat memimpin Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, pada 13 Februari 2025.

Politisi Gerindra yang tergolong dalam faksi pragmatis Muzani antara lain:

  • Sufmi Dasco Ahmad – Ketua Harian Gerindra, Wakil Ketua DPR RI
  • Fadli Zon – Anggota DPR RI, eks Ketua Fraksi Gerindra
  • M Husni – Anggota DPR RI, loyalis parlemen
  • Bambang Haryo – eks anggota DPR, pengusaha dan tokoh logistik

KLB Hambalang: Forum Tertutup yang Mengubah Struktur

KLB PARTAI GERINDRA - Bambang Soesatyo (Bamsoet) menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2/2025). Keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra menetapkan kembali Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI periode 2029-2034.
KLB PARTAI GERINDRA - Bambang Soesatyo (Bamsoet) menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2/2025). Keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra menetapkan kembali Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI periode 2029-2034. (Istimewa)

Pada Februari 2025, Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa di kediaman Prabowo di Hambalang. Awalnya disebut sebagai Rapimnas, forum itu berubah menjadi KLB setelah seluruh DPD dan DPC mendukung Prabowo sebagai formatur tunggal.

Dalam forum tertutup itu, Sugiono disebut-sebut ditunjuk langsung sebagai Sekjen menggantikan Muzani. Namun, hingga kini belum ada pengumuman resmi dari DPP Gerindra.

“Struktur kepengurusan belum diumumkan. Saya juga baru tahu kabar itu dari media,” ujar Rahayu Saraswati, Wakil Ketua Umum Gerindra.

Baca juga: Gus Miftah Mundur, Komandan Dasco Ingatkan Seluruh Pejabat Hati-hati saat Bertindak dan Berucap

Implikasi Politik: Figur Bayangan Prabowo dan Benturan Faksi

Kabar pergantian ini membuka spekulasi tentang arah baru Gerindra. Apakah partai akan lebih militeristik, diplomatis, atau justru tertutup?

Sugiono yang dikenal low profile namun strategis, diyakini akan menjadi figur bayangan Prabowo dalam mengelola partai dan pemerintahan. Sementara Muzani tetap berpengaruh di parlemen dan MPR, menjaga keseimbangan antara faksi ideologis dan pragmatis.

Gerindra di Persimpangan

Dengan Prabowo sebagai presiden dan Sugiono digadang-gadang sebagai Sekjen, Gerindra memasuki babak baru. Babak yang bukan hanya soal jabatan, tapi soal arah. Arah yang ditentukan oleh figur-figur bayangan, loyalitas ideologis, dan benturan kepentingan yang tak selalu terlihat di permukaan.

Namun, hingga struktur resmi diumumkan dan Ahmad Muzani menyampaikan langsung dalam konferensi pers, satu hal tetap menggantung: apakah Sugiono benar-benar telah menggantikan Muzani, atau ini hanya awal dari pergeseran yang lebih besar?

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved