Senin, 29 September 2025

Anggota BPK Nyoman Adhi Suryadnyana: Kemandirian Industri Pertahanan Perkuat Diplomasi Indonesia

Nyoman Adhi Suryadnyana, resmi menyandang gelar Doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
GELAR DOKTOR - Pimpinan I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Nyoman Adhi Suryadnyana meraih gelar doktor dengan Pujian setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul 'Model Kemitraan Stratejik BPK dengan Industri Pertahanan: Studi Kasus pada PT Dirgantara Indonesia' di Gedung Bung Hatta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Kamis (31/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota BPK RI juga Ketua AKN-1, Nyoman Adhi Suryadnyana, resmi menyandang gelar Doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Kemitraan Strategis BPK dengan Industri Pertahanan Nasional: Studi Kasus PT Dirgantara Indonesia" di Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Dalam disertasinya, Nyoman mengangkat pentingnya kemandirian industri pertahanan nasional sebagai aspek strategis dalam menjaga kedaulatan negara, memperkuat posisi diplomasi Indonesia, dan mengarahkan kebijakan pertahanan di tingkat regional hingga global. 

Ia menyebut PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sebagai contoh nyata industri pertahanan yang dapat berperan sebagai inkubator sistem yang mampu direplikasi di perusahaan-perusahaan seperti PT PAL dan PT Pindad.

“Industri pertahanan seperti Dirgantara tidak hanya menjadi tulang punggung pertahanan nasional, tetapi juga alat diplomasi strategis. Seperti yang sering disampaikan Presiden Prabowo, kemandirian pertahanan adalah fondasi utama bagi ketahanan nasional,” ujar Nyoman di Gedung Bung Hatta, UNJ, Jakarta, Kamis (31/7/2025). 

Dalam disertasinya, Nyoman menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan studi kasus mendalam di PT Dirgantara Indonesia (PT DI). 

Nyoman menyatakan perlunya pengembangan lebih lanjut dalam pendekatan kuantitatif, serta pentingnya menyosialisasikan model ini melalui lembaga pelatihan, forum kebijakan publik, dan diskursus akademik.

“Kami berharap model ini dapat menjadi acuan pemerintah dalam merumuskan strategi kemitraan institusi pengawasan seperti BPK dengan sektor strategis, khususnya pertahanan, secara lebih optimal dan terukur,” katanya. 

Dengan diraihnya gelar doktor ini, Nyoman Adhi Suryadnyana berharap semakin memperkuat kontribusinya dalam memperkuat peran BPK dalam tata kelola sektor pertahanan nasional yang lebih transparan dan akuntabel.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan