UU Pemilu
Usulkan Pilkada Dipilih DPRD Provinsi, Cak Imin Bantah Disebut Ingin Menyenangkan Prabowo
Cak Imin membantah usulan dirinya soal Pilkada mendatang dipilih oleh DPRD Provinsi hanyalah untuk menyenangkan Presiden Prabowo.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membantah kalau usulan dirinya soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang dipilih oleh DPRD Provinsi hanyalah untuk menyenangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Kata Cak Imin, sejatinya usulan tersebut sudah sejak lama digaungkan oleh PKB termasuk oleh organisasi keagamaan PKB yakni PBNU.
Baca juga: PKS Bakal Serap Masukan Kader Terkait Adanya Usulan Kepala Daerah Dipilih DPRD
"PKB ini sudah lama kan ngusulin hanya saya mengulang aja, dulu keputusan PBNU, Muktamar NU memutuskan evaluasi total pemilihan kepala daerah langsung," kata Cak Imin kepada awak media saat ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Menurut Cak Imin, usulan itu sudah dipikirkan oleh PKB sejak enam tahun lalu, setelahnya ada pembahasan-pembahasan oleh para alim ulama.
Sehingga dirinya membantah kalau usulan yang dilayangkannya pada saat peringatan Hari Lahir (Harlah) DPP PKB beberapa waktu lalu mengikuti apa yang pernah disampaikan Presiden RI Prabowo.
"Itu kira-kira 6 tahun yang lalu ya. Terus disusul berbagai musyawarah alim ulama. Kemudian kita pengalaman lapangan yang begitu tidak kondusif," tutur dia.
Sebaliknya, Presiden Prabowo justru kata dia, tidak setuju kalau segala bentuk Pemilu berlangsung tidak melalui demokrasi.
"Pak Prabowo malah nggak setuju kalau pemilihannya tidak melalui demokrasi, DPRD minimal. Tapi ya kita lihat nanti," tandas Cak Imin.
Baca juga: Puan: Pilkada Tak Langsung Masih Wacana, Semua Parpol Harus Berunding
Sebelumnya, usulan yang dilayangkan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin soal Kepala Daerah dipilih oleh Pemerintah Pusat atau minimal DPRD Provinsi seluruh Indonesia, hanya semata untuk menyenangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Analisis itu disampaikan langsung oleh pengamat komunikasi politik Hendri Satrio.
Karena menurutnya, pernyataan Cak Imin lebih merupakan strategi komunikasi politik untuk menyenangkan hati Prabowo yang sebelumnya pernah mengemukakan ide serupa.
"Jadi omongannya Cak Imin kemarin jangan diartikan secara leterlek (letterlijk) dia ingin kepala daerah dipilih oleh pusat atau DPRD provinsi. Menurut saya, ucapan dia kemarin itu dia hanya ingin menyenangkan Prabowo, karena ide ini kan awalnya dari Prabowo," ujar pria yang akrab disapa Hensa tersebut dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/7/2025).
Hensa menilai, di balik pernyataan tersebut, Cak Imin sebenarnya memahami bahwa Prabowo merupakan presiden yang sangat bergantung pada dukungan rakyat.
Usulan tersebut dinilai Hensat, lebih sebagai sinyal politik untuk menjaga hubungan baik dengan Prabowo, bukan cerminan keinginan nyata untuk mengubah sistem pemilihan kepala daerah secara drastis.
"Padahal saya yakin Cak Imin tahu Prabowo juga tergantung rakyat. Jadi sebenarnya omongan kemarin itu ucapan Cak Imin yang menunggu dukungan rakyat. Jadi bukan berarti semata-mata dia ingin kepala daerah dipilih oleh DPRD," ucap Hensa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.