Senin, 29 September 2025

Sekolah Rakyat

Muhaimin Tak Khawatir Ratusan Guru Sekolah Rakyat Undur Diri: Stok Sangat Besar di Dikdasmen

Muhaimin menyatakan stok guru yang sudah menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG) terbilang cukup banyak.

Editor: Erik S
Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
GURU SEKOLAH RAKYAT MUNDUR - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat ditemui awak media di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (30/7/2025). Cak Imin mengaku tidak merasa khawatir dengan ratusan guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons soal kabar banyaknya guru yang mengundurkan diri dari Sekolah Rakyat.

Cak Imin menyatakan belum mendengar kabar tersebut, namun, dirinya mengaku tidak merasa khawatir karena Indonesia memiliki stok banyak guru.

"Saya belum dengar. Tapi gak ada masalah karena stok guru ada di Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah, red) itu sangat besar," kata Menko Muhaimin saat ditemui awak media di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Renovasi 37 Sekolah Rakyat Tahap 1B Segera Rampung, Telan Anggaran Rp 206,17 M

Cak Imin juga menyatakan, stok guru yang sudah menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga terbilang cukup banyak.

Sehingga, dirinya meyakini kalau tenaga pengajar untuk Sekolah Rakyat tidak akan mengalami kekurangan meski saat ini banyak guru mundur.

"Tersedia stok guru, terutama guru yang sudah mengikuti pendidikan khusus guru PPG. Yang sudah PPG itu stoknya sudah sangat besar sehingga InsyaAllah kita gak pernah kekurangan guru di sekolah rakyat," tandas dia.

Alasan Mengundurkan Diri

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan alasan ada guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri.

Gus Ipul mengatakan terdapat sebanyak 160 dari 1.500 guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri. 

Guru yang mengundurkan diri, kata Gus Ipul, karena mendapatkan penugasan yang jauh dari tempat tinggalnya. 

"Ada 1.500 lebih yang dinyatakan lulus dan berkomitmen untuk mengajar di sekolah rakyat. Setelah penempatan sebagian diantaranya mengundurkan diri. Umumnya alasannya karena jauh dari tempat tinggalnya dan yang mengundurkan diri itu sekitar 160 dari 1.500 lebih," ungkap Gus Ipul di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Penyelenggaraan Sekolah Rakyat Tahun Ini akan Berlangsung di 159 Titik, Daya Tampung 15 Ribu Siswa

Dirinya mengatakan penempatan penugasan guru Sekolah Rakyat melalui sistem. 

Penempatan tersebut, menurut Gus Ipul, tidak dilakukan oleh Kementerian Sosial.

"Karena sistem kadang-kadang ya memang penempatannya jauh dari tempat tinggalnya," tuturnya.

Meski begitu, Gus Ipul mengatakan ke depannya ketika Sekolah Rakyat telah berada di semua kabupaten kota, maka distribusi guru bakal merata. 

"Tapi sebenarnya ke depan, tapi ini nanti dong. Nanti kan pada akhirnya kalau sesuai rencana setiap kabupaten, kota memiliki satu sekolah rakyat. Sebenarnya akhirnya ya rata juga ini," jelasnya.

Para guru yang mengundurkan diri, kata Gus Ipul, bakal diisi oleh penggantinya. 

"Tapi semuanya sudah disiapkan penggantinya dan tidak ada paksaan," pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan