Senin, 6 Oktober 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Kenapa Politikus Gerindra Puji Polisi saat Keluarga Arya Daru Kecewa Hasil Ungkap Kasus?

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyimpulkan tak ada keterlibatan orang lain atas kematian Arya Daru, namun keluarga tak percaya, Gerindra justru puji

Kolase Tribunnews
KEMATIAN ARYA DARU - Polda Metro Jaya mengungkap hasil penyelidikan atas kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI). Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyimpulkan tak ada keterlibatan orang lain atas kematian Arya Daru, namun keluarga tak percaya, Gerindra justru puji 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, masih membuat tanya tanya.

Ia ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi, dengan kondisi yang memprihatinkan.

Kepalanya terbungkus plastik dan terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru di atas kasur.

Meskipun, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa tidak ada keterlibatan orang lain atas kematian Arya Daru, namun publik belum sepenuhnya percaya, termasuk keluarga korban.

Berbeda dengan Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, yang justru memuji kinerja polisi yang dianggap telah melakukan transparansi dan kejelasan dalam proses investigasi.

Rilis Kepolisian

Dalam rilis kepolisian, Selasa (29/7/2025), polisi juga belum menemukan peristiwa pidana atas kematian Arya Daru.

Polisi menyimpulkan bahwa kematian korban akibat mati lemas.

Namun polisi enggan menyimpulkan kasus ini sebagai kasus bunuh diri.

"Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, Selasa.

Dari kasus ini, polisi mengklaim telah menyita sejumlah barang bukti dengan jumlah 103 item antaranya gulungan lakban, kantong plastik dan lain-lain.

Baca juga: Fakta Jasad Pria di Plafon Pabrik Obat Pulogadung: Korban Teknisi Pabrik, Hilang Sejak Senin

Polisi mengatakan juga menemukan alat kontrasepsi dan pelumas yang ada di tas Arya Daru saat ditinggal di kantor Kemlu.

Sampai saat ini, polisi mengatakan hanya menemukan satu unit handphone merk Samsung.

Padahal, saat awal penyelidikan polisi tegas bilang tak ada barang berharga milik korban yang hilang di tempat kejadian perkara.

Adapun penyelidikan terkait kasus kematian Arya Daru belum dinyatakan dihentikan atau dikenal SP3.

Keluarga Korban Tak Terima

Keluarga Arya Daru merasa belum puas dengan hasil penyelidikan polisi tersebut dan berharap dilakukan pendalaman lagi.

Pendapat ini disampaikan oleh Meta Bagus, kakak ipar Arya Daru kepada wartawan melalui tulisan.

Keluarga Arya Daru juga meyakini kebenaran pada saatnya nanti akan terungkap.

Berikut pesan dari keluarga Arya Daru merespons hasil pengungkapan kasus yang dilakukan oleh kepolisian.

"Dengan segala ketulusan, keluarga besar almarhum Arya Daru Pangayunan ingin menyampaikan beberapa hal terkait proses penyelidikan atas wafatnya Daru.

Kami percaya bahwa setiap orang berhak atas kebenaran, terlebih ketika menyangkut seseorang yang sangat kami cintai.

Karena itu, kami sangat berharap agar proses penyelidikan ini dilakukan secara cermat, menyeluruh, dan profesional.

Artinya, kami berharap setiap fakta yang ada bisa benar-benar diperiksa dengan teliti dan terbuka. 

Kami juga berharap semua masukan dari keluarga — termasuk hal-hal yang kami alami dan ketahui secara langsung — dapat ikut dipertimbangkan. 

Dan yang tak kalah penting, kami percaya proses ini akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan integritas oleh pihak-pihak yang berwenang.

Bagi kami, Daru bukan hanya seorang diplomat atau aparatur negara. Ia adalah anak, suami, kakak, adik, dan sahabat yang kami sayangi.

Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pribadi yang berdedikasi dan memiliki kepedulian tinggi terhadap orang lain.

Kami menyadari bahwa peristiwa ini menjadi perhatian publik. Sebagai keluarga, kami ingin mendampingi proses ini dengan cara yang baik, terbuka, dan saling menghargai.

Kami juga mengajak teman-teman media dan masyarakat luas untuk ikut mengawal jalannya proses ini dengan empati, informasi yang berimbang, dan sikap yang objektif. 

Dukungan kalian semua sangat berarti — tidak hanya bagi kami sebagai keluarga, tapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang percaya bahwa keadilan adalah milik bersama.

Kami percaya, pada waktunya nanti, kebenaran akan terungkap dengan terang dan membawa keadilan serta ketenangan bagi Daru, juga bagi kami yang ditinggalkan.

Terima kasih atas doa, perhatian, dan semua bentuk dukungan yang terus kami rasakan dari berbagai pihak,' demikian pesan dari keluarga Arya Daru.

TAK PERCAYA - Kakak ipar Diplomat Ahli Muda Kemlu Arya Daru Pangayunan, yakni Meta Bagus, sedang menanggapi hasil rilis penyelidikan kasus Arya Daru, di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (29/7/2025).
TAK PERCAYA - Kakak ipar Diplomat Ahli Muda Kemlu Arya Daru Pangayunan, yakni Meta Bagus, sedang menanggapi hasil rilis penyelidikan kasus Arya Daru, di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (29/7/2025). (Tribun Jogja/Niti Istimewa Rukmana)

Gerindra Puji Polisi

Di sisi lain, muncul pujian dari Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, kepada polisi.

Menurutnya, polisi telah berhasil mengungkap kasus meninggalnya seorang diplomat muda, Arya Daru.

Ia memuji pihak kepolisian telah memberikan transparansi dan kejelasan proses investigasi. 

“Sebagai Ketua Komisi III, kami mengapresiasi kinerja Polri, khususnya Polda Metro Jaya, yang berhasil mengungkap kasus ini dengan terang dan jelas,” ujar Habiburokhman, Rabu (30/7/2025) dilansir gerindra.id.

Politikus Partai Gerindra itu menekankan pentingnya pendekatan kriminal ilmiah untuk menjelaskan kasus secara komprehensif kepada publik.

Termasuk, pendekatan yang melibatkan berbagai ahli.

“Dari fakta-fakta yang disampaikan, terlihat bahwa para penyidik bekerja dengan sangat hati-hati, sabar, cermat, dan teliti,” lanjut Habiburokhman.

Ia juga menyoroti sikap penyidik yang tidak terburu-buru menutup kasus, meskipun disampaikan tak ada keterlibatan pihak lain dalam peristiwa kematian korban.

“Yang menarik, meskipun disebutkan korban meninggal tanpa keterlibatan orang lain, penyidik tetap belum menutup kasus. Ini menunjukkan keseriusan dan kehati-hatian mereka."

“Ini bukti bahwa penyidik memahami betul prinsip dasar dalam hukum pidana: kesimpulan akhir harus diambil hanya setelah seluruh bukti dikaji secara menyeluruh dan tak menyisakan keraguan,” ungkap Habiburokhman.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Dewi Agustina/Reynas Abdila)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved