Kebakaran Hutan dan Lahan
47 Hektare Lahan Terbakar di Sumsel, Desk Karhutla & Kementerian terkait Diminta Aktif & Siap Siaga
Pemerintah mendorong penguatan penanganan dan pencegahan di wilayah Provinsi Sumatra Selatan melalui Desk Penanggulangan Karhutla.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mendorong penguatan penanganan dan pencegahan di wilayah Provinsi Sumatra Selatan melalui Desk Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Budi Gunawan mengatakan hal tersebut menyikapi kejadian Karhutla yang semakin sering terjadi dan posisi siaga darurat yang telah ditetapkan Provinsi Sumsel maupun 10 Kabupaten/Kota jajarannya.
Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan meningkat di Provinsi Riau, Menteri Hanif Berangkatkan Tim Pemadam
"Menyikapi kejadian Karhutla yang semakin sering terjadi dan posisi siaga darurat yang telah ditetapkan oleh Provinsi Sumsel maupun 10 Kabupaten/Kota jajarannya, kami mendorong penguatan untuk dilaksanakannya Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla di Provinsi Sumsel," kata Budi Gunawan dalam keterangan resmi pada Selasa (29/7/2025).
Budi Gunawan mengatakan Provinsi Sumsel merupakan salah satu Provinsi yang pernah mengalami kejadian luar biasa Karhutla.
Untuk itu, ia mengimbau seluruh Kementerian/Lembaga terkait siap siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi termasuk dengan kemungkinan Karhutla di tahun 2025.
"Melalui Desk Karhutla secara aktif untuk mendorong dan memperkuat Pemda umumnya dan khususnya Pemda Sumsel untuk melaksanakan penanganan secara dini dengan pelaksanaan rakor secara daring yang telah dimulai pada awal tahun 2025," kata dia.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi dan kerja sama yang telah dilaksanakan di Provinsi Sumsel baik dengan instansi pusat maupun antar instansi di daerah serta pihak korporasi dan masyarakat.
"Dengan Apel dan Rakor Evaluasi yang dilaksanakan akan memperkuat penanganan Karhutla di Provinsi Sumsel," pungkasnya.
Mengutip pernyataan bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Menko Polkam menyampaikan bahwa penanganan Karhutla bukan hanya merupakan tugas teknis tetapi juga soal menyelamatkan masa depan bangsa.
"Saya sangat yakin, dengan komitmen dan sinergi kita bersama, kita akan mampu mengatasi situasi darurat karhutla yang kini tengah terjadi. Mari kita kerahkan kapasitas terbaik kita untuk melindungi rakyat, lingkungan, dan kredibilitas Indonesia di mata internasional,” kata Menko Polkam.
47 Hektare Lahan Gambut dan Mineral Terbakar
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada 47 hektare lahan mineral maupun gambut di Sumatra Selatan terbakar dan mengepulkan asap per 29 Juli 2025.
Sejumlah titik api yang terpantau antara lain berada di Kabupaten Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Ilir dan Muara Enim.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sendiri telah menyatakan status siaga darurat karhutla hingga 31 Oktober 2025 nanti.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan BNPB telah mengerahkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dan water bombing melalui udara sejak sepekan lalu.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terpantau turun di Kota Palembang dan sekitarnya.
"Kita ada OMC. Sejak seminggu yang lalu itu ada OMC dan terbukti ada hujan. Hari ini sudah ada mendung, nanti OMC kembali kita lakukan. Mudah-mudahan bisa turun hujan," kata Suharyanto dalam Siaran Pers BNPB pada Selasa (29/7/2025).
Ia menjelaskan secara teknis, OMC dan water bombing adalah dua hal yang sifatnya saling melengkapi.
OMC dilakukan untuk menurunkan hujan di wilayah target sehingga proses pemadaman dan pembasahan tanah menjadi lebih maksimal.
Ketika OMC tidak mungkin dilakukan karena ketiadaan awan konvektif, maka water bombing dilakukan untuk membantu proses pemadaman dan penyekatan jalur yang berpotensi dilalui api.
Di samping itu, water bombing juga dilaksanakan apabila lokasi yang terbakar tidak dapat dijangkau oleh satgas darat.
"Helikopter water bombing per hari ini ada tiga unit melaksanakan operasi pemadaman di titik-titik yang tidak dapat dipadamkan oleh hujan dan oleh satgas darat," jelasnya.
Sementara itu, Satgas darat yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Tagana, Pemadam Kebakaran, Masyarakat Peduli Api (MPA) hingga dunia usaha tetap bersiaga.
Satgas darat terdapat di hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Apabila terdapat laporan titik api, maka satgas darat akan turut serta ke lapangan untuk monitoring, kaji cepat hingga pemadaman dilanjutkan pendinginan.
Bahkan terkadang, pemadaman harus dilakukan pada malam sampai pagi hari.
BNPB turut mendukung satgas darat ini dengan memberikan bantuan peralatan dan perlengkapan yang memadai.
Selain itu BNPB juga akan membentuk satgas baru dari unsur TNI dan Polri, baik di level kabupaten hinga desa/kelurahan sekaligus.
BNPB juga menyatakan telah mendistribusikan sejumlah dukungan berupa sepeda motor karhutla roda dua, motor pemadam roda tiga, pompa jinjing berkekuatan 2 horse power beserta kelengkapannya, alat pelindung diri (APD) karhutla, alat pelindung wajah khusus pemadam/SCBA M1dan sejumlah dukungan lainnya di tiap-tiap kabupaten/kota yang memiliki tingkat kerawanan tinggi karhutla.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.