Rabu, 1 Oktober 2025

Kwik Kian Gie Meninggal Dunia

Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, Daniel Johan Kenang Sang Pejuang Ekonomi Kerakyatan

Ketua DPP PKB Daniel Johan berduka atas meninggalnya Kwik Kian Gie dalam usia 90 tahun pada Senin (28/7/2025).

Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi pribadi
DANIEL BERSAMA KWIK - Ketua DPP PKB Daniel Johan mengenang ekonom Kwik Kian Gie yang meninggal dalam usia 90 tahun pada Senin (28/7/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKB Daniel Johan berduka atas meninggalnya Kwik Kian Gie dalam usia 90 tahun pada Senin (28/7/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. 

Kwik Kian Gie merupakan ekonom legendaris dan pejuang ekonomi kerakyatan. 

Menurut Daniel, Kwik Kian Gie adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam perjalanan ekonomi Indonesia. 

"Ia adalah contoh nyata dari seorang pejuang yang tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan keadilan sosial dan ekonomi kerakyatan. Warisannya akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang, " ujar Daniel Johan yang dekat dengan mendiang semasa hidupnya dikutip, Selasa (29/7/2025). 

Daniel Johan merasa kehilangan sosok yang penuh dengan dedikasi bagi Indonesia, pemikir dan pengkritik yang tidak takut pada penguasa, yang memang menyampaikan kondisi apa adanya berdasarkan data dan fakta serta sosok Kwik yang memberikan solusi. 

Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah pada 11 Januari 1935. Kwik diangkat menjadi Menko Ekuin di era Gus Dur (1999). 

Daniel Johan menuturkan Kwik dengan Gus Dur memiliki pandangan yang sama terkait dengan pluralitas dan kemanusiaan.

Kwik Kian Gie menyaksikan sendiri bagaimana Gus Dur sebagai pejuang pluralis, humanis. 

Kwik dan Gus Dur kerap berdiskusi bersama dalam melihat kondisi bangsa dan mencari solusi atas permasalahan yang dialami bangsa. 

Anggota Komisi IV DPR RI itu menuturkan hubungan Kwik dan Gus Dur sangat dekat, yang pada akhirnya dari meja diskusi hingga diangkat menjadi menteri koordinator Ekuin. 

Bahkan Kwik Kian Gie mengaku sangat kaget ketika diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri oleh Gus Dur. 

Ia merasa terkejut karena dirinya adalah keturunan Tionghoa yang tidak mengganti nama dan beristri orang Belanda. 

Kwik dikenal sebagai "Bapak Ekonomi Kerakyatan" karena komitmennya untuk membela kaum marginal dan menolak kebijakan yang merugikan rakyat.

Kwik meninggalkan warisan pemikiran kritis, dedikasi pendidikan, dan komitmen tanpa pamrih bagi keadilan sosial. 

Ia mendirikan SMA Erlangga Surabaya, Institut Manajemen Prasetiya Mulya, dan Institut Bisnis Kwik Kian Gie. Ia juga memperjuangkan UMKM dan pedagang kaki lima sebagai tulang punggung ekonomi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved