Sabtu, 4 Oktober 2025

Di Bawah Koordinasi Kemenko PM, Angka Kemiskinan di Indonesia Berhasil Turun 200 Ribu Orang

Di bawah koordinasi Kemenko PM, tercatat bahwa angka kemiskinan di Indonesia berhasil turun 200 ribu orang pada Maret 2025.

Editor: Content Writer
Istimewa
PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menyatakan, dibawah koordinasi Kemenko PM, angka kemiskinan di Indonesia berhasil menunjukkan kemiskinan dan menyatakan pemberdayaan tersebut akan terus diperkuat. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa di bawah koordinasi Kemenko PM, tingkat kemiskinan di Indonesia menunjukkan penurunan. Ia menekankan bahwa upaya pemberdayaan akan terus diperkuat. 

Menurut Menko Muhaimin, strategi orkestrasi pemberdayaan yang dijalankan Kemenko PM ditujukan untuk mempercepat proses transformasi masyarakat miskin agar dapat hidup lebih sejahtera dan mandiri. 

Pernyataan ini disampaikan menanggapi rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat penurunan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 0,20 juta orang dibandingkan dengan data September 2024. 

"210 ribu orang yang telah keluar dari belenggu kemiskinan akan kita fokuskan untuk menjadi berdaya dan sejahtera," ujar Menko Muhaimin dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025)

Menko PM Muhaimin menjelaskan, upaya pemberdayaan turut akan difokuskan terhadap 2,38 juta orang yang termasuk dalam kemiskinan ekstrem. Angka tersebut, berdasarkan data BPS, berhasil turun 0,40 juta orang dibandingkan September 2024.

Baca juga: Muhaimin Iskandar: Rumah Pemulasaraan TMC di Tasikmalaya Wujud Komitmen Toleransi Keberagaman

Lebih lanjut, Menko Muhaimin menjelaskan upaya pemberdayaan terus dilakukan dengan mengkoordinasikan Kementerian/Lembaga sebagaimana amanat Inpres 8/2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

"Model-model upaya pengentasan kemiskinan terus kami perkuat dan kembangkan dengan mengorkestrasikan Kementerian/Lembaga terkait agar target kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dapat tercapai," jelas Menko Muhaimin. 

Berdasarkan Inpres tersebut, lanjut Menko Muhaimin, model pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan yang dilakukan antara lain dengan optimalisasi dana keumatan melalui kerja sama dengan lembaga filantropi seperti Baznas dan Forum Zakat, serta kerja sama dengan swasta/perusahaan untuk optimalisasi program tanggung jawab sosial (CSR) berdampak. 

Tak hanya itu, Menko Muhaimin menyatakan angka kemiskinan terbaru ini akan menjadi landasan data bagi Kemenko PM dalam mengorkestrasikan kebijakan pengentasan kemiskinan yang lebih terpadu, tepat sasaran, dan berkelanjutan. 

Menko Muhaimin menegaskan pengambilan kebijakan berbasis data krusial agar upaya pengentasan kemiskinan, utamanya pengurangan kantong kemiskinan dan peningkatan ekonomi masyarakat, berjalan tepat sasaran.

"Data akan terus kami jadikan acuan dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan agar tepat sasaran dan efektif. Sebagai tindak lanjut di bawah amanat Inpres 8 tahun 2025, kami terus memperkuat upaya pemberdayaan di tingkat desa yang kini masih dalam. Juga mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat miskin di perkotaan, untuk terus mencapai masyarakat berdaya," pungkasnya. 

Baca juga: Kemenko Polkam Minta Tokoh-tokoh Agama Terus Kampanyekan Kerukunan dan Toleransi

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved