Kebakaran Hutan dan Lahan
Kemenhut Akui Warga Sengaja Bakar Lahan karena Tanahnya Lebih Subur dan Harga Jual Tinggi
Kemenhut mengakui masyarakat sengaja melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar (pembakaran lahan).
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Dewi Agustina
Bukan cuma di Indonesia, kejadian kebakaran hutan dan lahan di negara-negara ASEAN umumnya juga karena faktor antropogenik atau perbuatan manusia.
Bahkan berdasarkan keterangan sejumlah pakar kebakaran hutan, karhutla yang terjadi di lahan gambut 100 persen akibat perbuatan tangan manusia yang memang sengaja dilakukan untuk tujuan pembukaan lahan secara instan.
"Pakar kebakaran, menyampaikan kalau untuk di kasus gambut, kebakaran di gambut, bisa jadi 99 persen, bahkan sampai 100 persen. Ini adalah karena antropogenik. Dari faktor manusia," katanya.
4.749 Hektare Lahan Terbakar
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Ditjen Gakkumhut), Kementerian Kehutanan, mengatakan sampai Juli 2025 tercatat ada 941 frekuensi operasi penanganan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan luas area yang ditangani 4.749 hektare.
"Sampai semester ini ada 941 upaya pengendalian kejadian kebakaran hutan, areal yang ditangani 4.700-an hektare," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Gakkumhut, Lukita Awang dalam konferensi pers, di Kantor Kemenhut, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Kebakaran hutan bisa terjadi karena berbagai faktor, baik alami maupun ulah manusia.
Di Indonesia, lebih dari 90 persen kasus kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.