Kamis, 2 Oktober 2025

Kongres GMNI di Bandung Ricuh, Ketua DPC Surabaya Dipukul Oknum Tak Dikenal

Kongres XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Bandung, Jawa Barat berlangsung ricuh. Ketua DPC GMNI Surabaya dipukul.

Penulis: willy Widianto
Editor: Adi Suhendi
Dok GMNI
KONGRES GMNI - Kongres XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Bandung, Jawa Barat berlangsung ricuh, Rabu (23/7/2025). Ketua DPC GMNI Surabaya, Jawa Timur, Dipa dipukul oknum pengurus. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Bandung, Jawa Barat berlangsung ricuh.

Ketua DPC GMNI Surabaya, Jawa Timur, Dipa dipukul oknum pengurus yang belum diketahui identitasnya.

Pemukulan ini diduga terjadi lantaran DPC GMNI Surabaya tidak kunjung mengeluarkan rekomendasi bagi satu kader asal DPC GMNI Surabaya yang ingin mencalonkan diri menjadi Ketua Umum DPP GMNI yakni Muhammad Risyad Fahlevi.

Sekretaris Pimpinan Sidang Tetap Kongres XXII GMNI sekaligus Ketua DPC GMNI Kabupaten Tangerang, Banten, Endang menyayangkan peristiwa tersebut.

"Sebenarnya pemukulan atau kekerasan fisik apapun, itu tindakan yang tidak perlu ya, yang kita adu di sini kan gagasan, pemikiran sayang banget kalau jadinya malah kuat-kuatan begitu," kata Endang, Rabu (23/7/2025).

Baca juga: PA GMNI Teken MoU dengan Peradi Utama, 3 Ribu Kader Bisa Terima Beasiswa PKPA

Dalam berbagai pertemuan dengan kader sejak sebelum berangkat ke Arena Kongres XXII GMNI di Bandung, Risyad kerap mengklaim, dirinya telah mengantongi restu dan dukungan dari sejumlah tokoh nasional.

"Aksi kekerasan fisik ini tentu sangat disayangkan karena bukan hanya mencederai individu, tetapi juga melukai nilai-nilai ideologis yang menjadi roh gerakan GMNI. Tindakan ini sekaligus memunculkan pertanyaan besar, apa yang sedang berusaha dipaksakan sehingga harus melakukan pemukulan?" ujar Endang.

Baca juga: Gelar Kongres ke-22 di Bandung, GMNI Soroti Penjajahan Gaya Baru

"Sebuah pertanyaan kritis yang bukan hanya harus dijawab oleh Risyad, tetapi juga oleh sederet alumni dan kader yang memberikan dukungan kepadanya di arena kongres seperti Pamriadi, Henda Surwenda, Khrisman Damanik, Pius Bria, Desta Ardiyanto, Imanuel Cahyadi Karo-Karo, Bernard Damanik, Cristian Sonny Pangkey," ucap Endang.

Sekilas Tentang GMNI

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berdiri pada tanggal 23 Maret 1954.

GMNI merupakan organisasi mahasiswa yang didasari ajaran Marhaenisme. Marhaenisme merupakan ideologi yang diajarkan Bung Karno.

Sebuah ideologi yang menentang penindasan manusia dan memperjuangkan hak-hak orang tertindas.

Organisasi ini didirikan oleh gabungan tiga organisasi mahasiswa, Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (Jakarta), Gerakan Mahasiswa Merdeka (Surabaya) dan Mahasiswa Marhaenis (Yogyakarta).

Sebagai satu organisasi mahasiswa di Indonesia yang sudah cukup tua, GMNI berkontribusi dalam menghasilkan kader-kader nasional yang dikenal luas masyarakat seperti Ganjar Pranowo (Eks Gubernur Jawa Tengah), Arief Hidayat (Hakim Mahkamah Konstitusi),
Soekarwo (mantan gubernur Jawa Timur) dan masih banyak lagi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved