Senin, 29 September 2025

Prabowo Sebut 'Indonesia Gelap' Didanai Koruptor, Pakar Singgung Cara Berpikir

Bivitri Susanti mengomentari pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa gerakan "Indonesia gelap" didanai oleh koruptor.

|
BPMI Setpres dann Biro Humas Kemensos/Bayu Aprianto
INDONESIA GELAP - Presiden Prabowo menghadiri acara Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7/2025). Bivitri Susanti mengomentari pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa gerakan "Indonesia gelap" didanai oleh koruptor. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar hukum tata negara yang merupakan pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti, mengomentari pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa gerakan "Indonesia gelap" didanai oleh koruptor.

Menurut salah satu pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) ini, apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo menggambarkan cara berpikirnya sebagai seorang mantan tentara.

Sebagai informasi, Indonesia Gelap adalah istilah dan gerakan sosial yang muncul sebagai bentuk kritik terhadap kondisi politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia, terutama sejak awal tahun 2025.

Istilah ini digunakan oleh mahasiswa, aktivis, dan masyarakat sipil untuk menyuarakan kekecewaan dan kekhawatiran terhadap arah kebijakan pemerintah.

"Saya kira apa yang disampaikan Pak Prabowo itu kan menggambarkan cara berpikir dia ya. Jadi cara berpikirnya memang sebagai seorang tentara, tidak mungkin ada orang-orang yang berpikir secara rasional tanpa ada komando," ucap Bivitri Susanti dalam acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (21/7/2025).

"Jadi sebenarnya kebebasan individu untuk berpikir, ada sesuatu yang salah kemudian bergerak dengan indikasi yang jelas, bergerak bersama itu mungkin tidak masuk di akalnya Pak Prabowo sebagai tentara karena segala sesuatunya harus dikomandoi," sambungnya.

Atas dasar itu, Bivitri menyebut barang kali Prabowo tak memahami bahwa dalam iklim demokrasi wajar ada gerakan-gerakan sosial semacam itu.

Gerakan sosial, lanjutnya, juga tak hanya terjadi di Indonesia. Misalnya, Presiden Donald Trump yang didemo ribuan warga Amerika Serikat (AS).

"Kemudian demonstrasi Palestina, apa pun itu, tapi memang ada pikiran-pikiran merdeka yang bisa melihat dengan akal sehat. Tidak perlu ada yang bayarin bergerak untuk menolak sesuatu," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan bahwa Indonesia cerah.

Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut demo-demo yang menyebut Indonesia gelap dibiayai oleh koruptor.

Baca juga: Jawab Pernyataan Prabowo, Usman Hamid Tantang Istana Buktikan Indonesia Gelap Didanai Koruptor

Bukan hanya soal Indonesia Gelap, Prabowo juga menilai tagar #kaburajadulu merupakan rekayasa yang dibuat supaya Indonesia gaduh dan selalu miskin.

Menurutnya, hal itu dilakukan oleh koruptor yang tak ingin melihat Indonesia maju.

Hal itu disampaikannya dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, Jawa Tengah, Minggu (22/7/2025).

"Indonesia gelap, kabur aja deh, yo kabur aja loh, emang gampang loe di situ di luar negeri, di mana loe di situ dikejar-kejar di situ." 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan