Senin, 29 September 2025

PDIP Dinilai Rugi jika Gabung Pemerintah seusai Disebut Kakak Gerindra oleh Prabowo, Mengapa?

PDIP dinilai akan merugi jika masuk kabinet setelah dianggap kakak Gerindra oleh Prabowo. Kasus Hasto jadi salah satu penyebab.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
MEGAWATI DAN PRABOWO - Calon presiden Megawati Soekarnoputri dan calon wakil presiden Prabowo Subianto mengisi hari tenang menjelang Pilpres 2009 dengan masak bersama di kediaman Megawati di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2009). PDIP dinilai akan merugi jika masuk kabinet setelah dianggap kakak Gerindra oleh Prabowo. Kasus Hasto jadi salah satu penyebab. Hal ini disampaikan oleh Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, Senin (21/7/2025). 

“Situasi inilah yang kami gambarkan bahwa posisi politik PDI Perjuangan tidak mengenal istilah oposisi,” kata dia.

PDIP Rugi jika Masuk Kabinet, Kasus Hasto Jadi Salah Satu Penyebab

PRABOWO GANDENG MEGAWATI - Momen Presiden Prabowo Subianto menggandeng Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebelum upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
PRABOWO GANDENG MEGAWATI - Momen Presiden Prabowo Subianto menggandeng Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebelum upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025). (Dok. Biro Setpres)

Di sisi lain, PDIP dinilai rugi masuk Kabinet Merah Putih setelah mendapat 'pujian' dari Prabowo pada hari ini.

PDIP pun kemungkinan hanya akan memperoleh dua kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. Ditambah pos menteri yang akan dijabat oleh kader PDIP tidak strategis.

"PDIP akan merugi bila berkoalisi saat ini dengan pemerintahan Pak Prabowo. Mereka tidak mendapat insentif berarti alias ruginya akan lebih banyak daripada untungnya."

"Sebab, bila koalisi itu berbagi kursi kabinet, paling jauh kursi yang didapatkan, tidak akan lebih dari dua kursi dan besar kemungkinan, kursi kabinet yang kurang strategis," kata pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, kepada Tribunnews.com, Senin sore.

Ray menilai salah satu hal yang membuat sulit PDIP berkoalisi dengan pemerintah adalah adanya kasus yang menjerat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Baca juga: Politisi PDIP Komentari Logo Baru PSI yang Didominasi Warna Merah dan Hitam

Hasto terjerat kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan terkait pergantian antar waktu (PAW), Harun Masiku. Adapun jaksa menuntut agar Hasto dihukum tujuh tahun penjara.

Sidang vonis terhadap Hasto akan digelar pada 25 Juli 2025 mendatang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

Dengan adanya kasus tersebut, Ray menganggap pemerintah enggan untuk menerima PDIP karena takut kepercayaan publik akan hilang.

"PDIP juga sedang menunggu vonis hukum Hasto. Akan lebih sulit untuk masuk ke dalam koalisi bila misalnya Hasto divonis bersalah."

"(Jika PDIP masuk koalisi) Akan meruntuhkan kepercayaan internal pemerintah terhadap Pak Prabowo," ujarnya.

Kemungkinan PDIP-Gerindra Berkoalisi Tahun 2029, Prabowo-Puan Jadi Capres dan Cawapres

Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Ray memprediksi PDIP dan Gerindra akan berkoalisi pada Pilpres 2029 mendatang.

Menurutnya, Prabowo akan dipasangkan dengan Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan