Senin, 29 September 2025

Berbagi Gedung, Sekolah Rakyat dan SMA Unggul di Aceh Besar Tetap Kondusif

Program Sekolah Rakyat jadi solusi pendidikan anak dari keluarga miskin. Di Aceh Besar, sekolah ini harmonis berbagi lokasi dengan SMA reguler.

Editor: Content Writer
Istimewa
PELAKSANAAN SEKOLAH RAKYAT - Potret kebersamaan Sekolah Rakyat dan SMA Unggul Ali Hasjmy di Aceh Besar berbagi lokasi demi pendidikan inklusif bagi semua. 

TRIBUNNEWS.COM, Aceh Besar  – Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai solusi pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, berjalan beriringan secara harmonis dengan sekolah reguler, bahkan saling menguntungkan.

Salah satu contohnya terlihat di Aceh Besar, tempat Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 2 berbagi lokasi dengan SMA Unggul Ali Hasjmy.

Sejak mulai beroperasi pada 14 Juli 2025, baik lingkungan Sekolah Rakyat rintisan maupun sekolah reguler tetap kondusif, proses belajar mengajar berjalan lancar, dan yang terpenting tujuan mendidik generasi penerus bangsa tetap menjadi prioritas bersama.

”Lingkungan tetap kondusif, malah saya dengan Kepala Sekolah Rakyat sudah duduk (bersama), enggak apa-apa ini kan bersama-sama, tujuan kan sama kita, cuma mungkin program berbeda, cara belajar berbeda, tapi ujungnya hampir sama, yang namanya pendidikan itu sama,” kata Kepala Sekolah SMA Unggul, Ali Hasjmy Aceh Besar Amirul Kisra saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (19/7/2025).

Tak seperti yang dikhawatirkan sejumlah pihak, kehadiran dua sekolah di satu lokasi berdampingan ini betul-betul saling menguntungkan. Keduanya bisa saling mengisi, menghadirkan simbiosis mutualisme.

”Jadi saya jelaskan ini untungnya banyak, untungnya yang pertama, anak kita (dari keluarga miskin) bisa sekolah di Sekolah Rakyat, yang kedua dari segi bangunan yang mungkin selama ini masih perlu perbaikan, dan sudah direnovasi, nantinya Sekolah Rakyat akan jadi permanen di tempat lain, gedung ini enggak mungkin dibawa, ini kita bersyukur karena sudah diperbaiki,” jelasnya.

Baca juga: 5 Tahun Putus Sekolah, Arista Kembali Raih Asa Lewat Sekolah Rakyat

Amirul menegaskan, SMA Unggul Ali Hasjmy Aceh Besar tidak akan hilang meski SRMA 20 Aceh Besar berada di lokasi yang sama. Justru nanti ketika gedung permanen telah jadi, Sekolah Rakyat yang akan pindah lokasi. 

Sementara terkait gedung yang ada saat ini, Amirul menjelaskan tidak ada permasalahan antara bangunan SMA Unggul Ali Hasjmy dan SRMA 20. Keduanya sama-sama bisa digunakan untuk proses pembelajaran. Ia juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat gedung  SMA Unggul Ali Hasjmy juga akan direnovasi.
 
”Kami tetap berupaya dalam beberapa minggu ini, kita upayakan sesuai kemampuan yang ada, paling tidak kita juga buat sedikit perbaikan (Gedung SMA Unggul Ali Hasjmy), paling tidak pengecatan,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Sekretariat Bersama Sekolah Rakyat, Herman Koeswara menjelaskan Sekolah Rakyat rintisan yang berdampingan dengan sekolah lain tidak hanya di SMA Unggul Ali Hasjmy Aceh Besar, tapi juga di beberapa tempat lain.

Dia mencontohkan, kondisi serupa juga terjadi di Cirebon dan Tebing Tinggi. Saat awal penentuan titik Sekolah Rakyat rintisan, memang pemerintah daerah yang memberikan rekomendasi penggunaan gedung-gedung sekolah tersebut. 

"Saran kami tidak blended, nanti malah repot, takutnya seolah-olah kita akan mengambil alih sekolah yang ada, padahal ini hanya pinjam pakai sementara, sambil menunggu pembangunan (Sekolah Rakyat permanen)," katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proses pinjam pakai Barang Milik Daerah (BMD), yaitu gedung di SMA Unggul Ali Hasjmy Aceh Besar sudah disetujui oleh Pemerintah Provinsi Aceh berdasarkan Surat Gubernur Aceh Nomor 000.2.3.2/3838 tanggal 15 April 2025.

Herman menjelaskan dalam pinjam pakai ini, bangunan-bangunan yang memiliki kekurangan minor bisa sedikit diperbaiki seperti dalam bentuk pengecatan.

Baca juga: Apa Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Umum?

Ia menambahkan, pemilik bangunan dalam hal ini SMA Unggul Ali Hasjmy Aceh Besar secara tidak langsung juga akan diuntungkan saat Sekolah Rakyat rintisan sudah pindah ke bangunan sekolah permanen. Dengan adanya Sekolah Rakyat juga mengajarkan adanya kepedulian sosial yang ditumbuhkan.

"Di sini anggap laboratorium kepedulian sosial, ini penanaman nilai baru bagaimana menanamkan kesetiakawan sosial," ulasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan