Ijazah Jokowi
Rismon Duga Mantan Rektor UGM Dapat Tekanan Besar usai Singgung Ijazah Jokowi: Beginilah Indonesia
Rismon merasa heran dengan sikap Sofian Effendi awalnya, tetapi dia kemudian meminta masyarakat agar tidak mencibir mantan rektor UGM itu.
"Jadi janganlah cepat kita menuding. Apalagi yang kita bicarakan ini bukan orang yang sembarangan loh ya. Ini profesor yang banyak dikagumi orang dengan idealismenya. Jangan cepat kita mencibir tanpa mengetahui alasan yang sesungguhnya," ucap Rismon.
Dia juga meminta masyarakat agar tetap mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Sofian, meskipun kini pernyataannya ditarik semua.
Sebab, kata Rismon, hal-hal seperti yang dirasakan oleh Sofian itu sudah biasa terjadi di Indonesia, yakni banyak tekanan yang tak terlihat di publik.
Kondisi demikian juga sudah rasakan oleh Rismon beserta Pakar telematika Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa yang juga mempersoalkan ijazah Jokowi ini.
"Masyarakat harus tetap mengapresiasi Profesor Sofian Effendi, karena beginilah Indonesia yang sesungguhnya, banyak tekanan-tekanan yang sebenarnya tidak muncul di ruang publik tetapi nyata," tuturnya.
"Dan sudah kami rasakan juga ya, saya, Roy Suryo, Dokter Tifa, juga merasakannya. Bukan hanya psikologis tetapi fisik juga gitu, itu kan harga yang harus dibayar juga," ucap Rismon.
Klarifikasi Sofian Effendi
Melalui pernyataan tertulis, Sofian memberikan klarifikasi dan menyatakan sependapat dengan keterangan yang pernah disampaikan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia mengenai status ijazah Jokowi.
Sofian juga meminta agar video tentang dirinya yang menyampaikan soal ijazah Jokowi ditarik dari peredaran.
"Terkait dengan informasi yang tersebar dari live streaming di kanal YouTube Langkah Update dengan Judul “Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendi Rektor 2002-2007! ljazah Jokowi & Kampus UGM!” pada tanggal 16 Juli 2025 tentang ijazah atas nama Bapak Joko Widodo, saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas," ungkap Prof Sofian, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.
"Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran," ungkapnya
Prof Sofian pun meminta maaf kepada semua pihak terkait pernyataannya tersebut.
"Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak yang saya sebutkan pada wawancara tersebut. Demikian pernyataan saya dan saya sangat berharap agar wacana tentang ijazah tersebut dapat diakhiri. Terima kasih," ungkapnya
Pernyataan Sofian Effendi Sebelumnya
Sofian menyampaikan pernyataannya soal ijazah Jokowi itu dalam YouTube yang diunggah Langkah Update pada 16 Juli, berjudul 'Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendi Rektor 2002-2007! ljazah Jokowi & Kampus UGM!'.
Dalam video tersebut, Sofian berbincang mengenai riwayat kuliah dan ijazah Jokowi keluaran UGM dengan Pakar Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar.
Dia mengatakan, Jokowi memang pernah masuk dan terdaftar menjadi mahasiswa UGM Fakultas Kehutanan pada 1980.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.