Rabu, 1 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Mantan Rektor UGM Tak Tahu Komentarnya soal Ijazah Jokowi Direkam, Berujung Ada Ancaman

Sofian Effendi mengaku tidak tahu bahwa komentarnya soal ijazah Jokowi direkam. Kini dia meminta di-takedown setelah adanya ancaman

Tribun Jogja/Ardhike Indah
KLARIFIKASI - Rektor UGM periode 2002-2007, Prof. Dr. Sofian Effendi, klarifikasi tentang pernyataannya yang dibingkai untuk mengomentari kasus ijazah palsu Jokowi yang viral di media sosial, Kamis (17/7/2025). Sofian Effendi mengaku tidak tahu bahwa komentarnya soal ijazah Jokowi direkam. Kini dia meminta Rismon Sianipar agar melakukan takedown terhadap video pernyataannya setelah adanya ancaman pelaporan ke polisi. 

Di sisi lain, Sofian mengaku diancam oleh pendukung Jokowi setelah komentarnya tersebut viral.

Ancaman itu, katanya, terjadi lewat sebuah pemberitaan di media massa yang diketahuinya setelah dikirim tautan artikel oleh mantan mahasiswanya.

Dalam artikel tersebut, Sofian bakal dilaporkan ke Bareskrim Polri karena dianggap menyebarkan berita bohong atau hoaks.

Usai adanya ancaman pelaporan itu, dia mengaku takut dan memikirkan kondisi keluarganya jika benar-benar dilaporkan.

"Maka, saya meminta maaf atas pernyataan saya. Saya tidak mau harus berurusan dengan polisi soal ini, apalagi saya sudah berusia 80 tahun dan keluarga saya juga terganggu," bebernya.

Lebih lanjut, Sofian juga ingin melayangkan surat keberatan kepada Rismon dan alumni UGM lainnya agar video terkait dirinya ditarik atau di-takedown dari peredaran.

Pernyataan Sofian soal Ijazah Jokowi Berujung Dicabut

POLEMIK IJAZAH- Mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Sofian Effendi saat diwawancarai ahli digital forensik, Rismon Sianipar dalam channel Langkah Update pada Rabu (16/7/2025). Sofian menyebut bahwa skripsi Jokowi tidak pernah mendapatkan pengesahan. Namun, pernyataannya itu langsung dicabut sehari kemudian atau Kamis (17/7/2025) dan meminta maaf kepada pihak UGM.
POLEMIK IJAZAH- Mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Sofian Effendi saat diwawancarai ahli digital forensik, Rismon Sianipar dalam channel Langkah Update pada Rabu (16/7/2025). Sofian menyebut bahwa skripsi Jokowi tidak pernah mendapatkan pengesahan. Namun, pernyataannya itu langsung dicabut sehari kemudian atau Kamis (17/7/2025) dan meminta maaf kepada pihak UGM. (Tangkapan layar dari YouTube Langkah Update)

Sofian Effendi dalam wawancaranya bersama Rismon, menyebut tidak mungkin Jokowi memiliki ijazah S1 UGM karena nilainya tidak memenuhi syarat.

Adapun pernyataannya itu berkaca dari konferensi pers Bareskrim Polri terkait hasil penyelidikan ijazah Jokowi beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ketika mengacu pada ijazah Jokowi yang ditampilkan dalam konferensi pers tersebut, seharusnya mantan Wali Kota Solo itu lulus dengan gelar sarjana muda.

"Saya lihat di dalam transkip nilai itu juga yang ditampilkan bareskrim, IPK-nya itu nggak sampai dua kan. Kalau sistemnya benar, dia tidak lulus atau di-DO (drop out) istilahnya. Hanya boleh sampai sarjana muda," katanya.

Sofian juga mengaku heran ketika beredar skripsi Jokowi yang seolah-olah dibuat untuk memenuhi syarat untuk lulus.

Baca juga: Sosok Prof Sofian Effendi, Eks Rektor UGM Sebut Jokowi Bukan Mahasiswa Berprestasi saat Kuliah

Bahkan, dia menyebut skripsi Jokowi hanya berisi terkait pidato dari Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM, Soenardi.

Setelah itu, Sofian mengaku menanyakan kepada pihak UGM perihal skripsi Jokowi yang sempat beredar luas di media sosial. Pihak UGM, kata Sofian, justru menyebut skripsi Jokowi memang tidak pernah diuji.

"Saya tanya ke petugasnya, 'Mbak, ini kok kosong'? Dia bilang 'iya, Pak, itu sebenarnya nggak diuji. Nggak ada nilainya. Makanya nggak ada tanggal, nggak ada tandatangan dosen penguji'," jelasnya.

Pengakuan tersebut pun membuat Sofian meyakini Jokowi tidak memiliki ijazah S1 UGM.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved