Senin, 6 Oktober 2025

Survei ISDS & Litbang Kompas: Publik Lebih Suka RI Gandeng Rusia daripada AS di Laut China Selatan 

Indonesia dinilai perlu memperkuat hubungan dengan Rusia daripada Amerika Serikat di Laut China Selatan.

Penulis: Gita Irawan
dok. US Navy
POLEMIK LAUT CHINA SELATAN - Kapal perang AS, USS Dewey berlayar di Laut Cina Selatan. Indonesia dinilai perlu memperkuat hubungan dengan Rusia daripada Amerika Serikat dan Tiongkok untuk memperkuat kedaulatan wilayah di Laut China Selatan (LCS). 

Di urutan ketiga, sebanyak 17,4 persen responden memandang Indonesia harus menggandeng Amerika Serikat (AS).

Di urutan keempat, sebanyak 11,9 persen responden memandang Indonesia harus menggandeng Tiongkok.

"Ini yang menarik tiba-tiba Rusia muncul 19,6 persen, kemudian baru Amerika Serikat (17,4 persen). Padahal di survei sebelumnya Rusia ada di peringkat bawah, di bawahnya Jepang," kata Peneliti Litbang Kompas Dimas Okto Danamasi di kanal Youtube ISDS Indonesia Kamis (17/7/2025).

"Mungkin karena ada isu perang Rusia-Ukraina ini masyarakat jadi alert (sadar) ada kekuatan lain selain Amerika dan China, salah satunya Rusia," ungkapnya.

Sementara itu, sebanyak 52,3 persen responden memandang Malaysia adalah Negara ASEAN yang perlu digandeng Indonesia untuk memperkuat kedaulatan wilayah di Laut China Selatan.

Kemudian, pada peringkat kedua, sebanyak 29,3 persen responden memandang Singapura adalah Negara ASEAN yang perlu digandeng untuk memperkuat kedaulatan wilayah di Laut China Selatan.

"Persepsi masyarakat mengatakan kita harus bekerja sama dengan Malaysia, sebesar 52,3 persen (responden). Baru Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, dan negara-negara lain," pungkasnya.

Metode dan Latar Belakang Survei

Survei dilakukan dengan metode kuantitatif jajak pendapat melalui telepon.

Instrumen awal yang digunakan dalam survei adalah kuisioner.

Total ada sebanyak 321 orang yang menjadi responden survei terebut.

Responden diklaim tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan mayoritas responden berasal dari Jawa yakni 50,1 persen.

Kriteria responden adalah pria dan wanita dengan usia 17 sampai 60 tahun.

Mayoritas responden berusia 28 sampai 43 tahun (Gen Y) sebanyak 39,3 persen.

Mayoritas responden berpendidikan dasar yakni mencapai 44,4 persen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved